Waktu semakin berlalu. Sekarang, sepenuhnya perasaan itu menghilang. Secuil pun tak ada. Aku kembali aktif, ceria bersama teman-teman. Tidak lagi sibuk memikirkan seseorang yang seharusnya tak ku pikirkan.
"Heyy, malam cantik."
Itu Kang Azzam. Waktu malam jum'at setelah jam belajar malam. Bukan aku yang menghampirinya seperti biasanya, melainkan dirinya yang mendekatiku di depan kantor yang sedang mengobrol asik dengan El. Kami sengaja berencana menunggu Ava yang masih belum keluar dari kelas Kang Sandi. Najwa sudah pulang sejak tadi, ngantuk sekali katanya.
"Apasih, Kang?" tanyaku sedikit sewot. Risih rasanya aku dipanggil seperti itu.
"Loh, kamu kenapa??" tanya Kang Azzam dengan nada lembut dan raut terkejut ditambah heran.
Mengapa Alka bisa menjadi seperti itu? Apa pelet itu sudah hilang? Bagaimana bisa? batinnya.