“Siapa wanita ini, Mira?”
Tak kunjung mendapatkan jawaban, Bagas mengulangi pertanyaan Teddy pada Mira dengan harapan Mira akan segera memberikan jawaban. Hanya dengan melihat ekspresi wajah Mira saat ini, Bagas tahu jika Mira mengenali sosok wanita yang diduga sebagai penculik putranya-bara dalam rekaman yang disalin oleh Teddy.
“Wanita ini-”
Mira belum menyelesaikan ucapannya ketika hp Teddy bergetar dan membuat jantung Bagas dan Teddy yang sedang menunggu jawaban dari Mira, serasa akan melompat keluar dari tempatnya.
Drrrtt!!!
“Eishhh!” Teddy mengomel melihat nama yang muncul dalam panggilan di hpnya.
“Maudy? Kenapa Maudy menghubungimu, Ted?” tanya Bagas sembari mengembalikan hp milk Teddy. “Kamu bilang sama dia kalo kamu pulang?”
“Enggak.” Teddy menerima hpnya dari Bagas.
“Trus?”
“Aku minta tolong Maudy buat lacak plat nomor mobil wanita ini. Di rekaman yang lain, terekam plat mobilnya. Aku jawab dulu panggilan ini.”
Teddy menjawab panggilan Maudy dan membuatnya dalam mode speaker agar Bagas juga bisa mendengar percakapannya dengan Maudy.
“Ya, apa?”
“Plat mobil itu, kenapa kamu cari, Ted?”
Teddy menggaruk kepalanya pertanda sikap malasnya memberi penjelasan panjang pada Maudy yang tidak lain adalah sepupunya. “Kenapa kamu tanya? Enggak bisakah kamu lacak saja tanpa bertanya?”
“Aku ini aparat kepolisian. Tugasku melayani masyarakat. Kamu enggak bisa seenak jidatmu minta aku buat lacak plat nomor mobil!”
“Cih! Kamu ini! Pelit sekali, Maudy! Aku kan taat bayar pajak negara! Aku juga bagian dari masyarakat yang kamu layani, Maudy!” Teddy menjawab dengan wajah kesalnya.
“Cih! Kamu selalu pintar buat alasan, Ted! Aku akan acak asal kamu bilang alasannya, Ted! Apa ini ada hubungannya dengan Bagas?”
Mendengar nama Bagas disebut, Teddy langsung melihat ke arah Bagas. Sorot mata Teddy seolah sedang memberikan penjelasan pada Bagas jika dirinya tidak mengatakan apapun soal Bagas dan Mira.
“Kamu diam, itu artinya ada hubungannya dengan Bagas! Aku benar kan?”
Bagas menganggukkan kepalanya pada Teddy seolah sedang memberikan ijin pada Teddy untuk bicara tentang dirinya.