Sebelum Dia Hilang, Berubah Jadi Kenangan

mahes.varaa
Chapter #21

KETIKA TAKDIR BERKATA LAIN PART 3

Sebagai seorang ayah, Arya tidak menuntut apapun dari Bara. Arya hanya berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk Bara. Baik panggilan ayah maupun papa, Arya tidak ingin ambil pusing karena keduanya memiliki arti yang sama. 

Tapi sesuatu tak terduga terjadi setahun yang lalu. 

“Boleh aku bawa Bara, Mira?” tanya Arya. 

“Ke mana, Mas?” 

“Ke rumah sakit. Aku mau jenguk teman di sana. Enggak papa?” 

Mira tidak langsung menjawab tapi Mira melihat ke arah Bara seolah meminta persetujuan Bara. “Bara mau ikut Ayah?”

Sama seperti Mira, Bara tidak langsung menjawab. Bara diam melihat ke arah Arya dan Mira secara bergantian, sebelum akhirnya memberikan anggukan kepala sebagai jawaban untuk pertanyaannya pada Mira. 

“Kalo Bara ikut, janji sama Mama. Jangan nakal! Bara harus ikuti semua perintah Ayah! Mama enggak bisa ikut karena Nenek sedang sakit di rumah. Bara bisa janji sama Mama?” Mira memberikan jari telunjuknya pada Bara untuk meminta janji pada Bara. 

“Uhm.” Bara menganggukkan kepalanya sebelum membalas janji kelingking dengan jari kelingkingnya. 

“Bara, anak pintar. Mama percaya Bara anak yang bisa nurut sama Ayah.”

Hari itu Arya membawa Bara untuk menjenguk salah satu rekan kerjanya. Arya membawa Bara dengan menggandeng tangannya dan tersenyum menyadari betapa kecilnya tangan Bara. Menggandeng tangan Bara di depan umum membuat Arya merasa menjadi ayah  dan kebanggaan yang tak terhingga rasanya. Tapi kebahagiaan itu tidak bertahan lama. 

Bara mendadak hilang dan membuat Arya panik. Arya berputar beberapa kali di rumah sakit dan nyaris saja meminta bantuan satpam. Arya nyaris melakukan itu hingga tidak sengaja mendengar suara Bara yang sangat-sangat diharap-harapkannya. 

“Papa!” 

Arya yang sedang kebingungan langsung diam membeku. Waktu seolah terhenti ketika Arya melihat Bara memanggil seorang pria dengan panggilan Papa yang sangat diharap-harapkannya. 

“Papa?”Arya menatap terkejut ke arah Bara. “Siapa yang kamu panggil-” 

Lihat selengkapnya