Awalnya Mira di umur 13 tahun tidak mengerti dengan apa yang didengarnya dari percakapan rahasia antara Ibu dan kakaknya-Arya. Mira di umur 13 tahun tidak mengerti apapun. Tahun demi tahun berlalu. Hubungan Mira dengan pria, tak pernah ada yang berhasil. Mira beberapa kali menjalin hubungan dengan pria, dan akhirnya, tak ada yang baik. Entah itu diselingkuhi, sama-sama sibuk dengan pekerjaannya, kepribadian tidak cocok, atau pandangan hidup tidak cocok. Ada banyak alasan yang jadi kendala dalam hubungan Mira dengan pria, dan berkat itu, Mira hampir percaya dengan apa yang direncanakan oleh ibunya.
Tapi semua pandangan Mira berubah ketika bertemu dengan Bagas.
Jika melihat kepribadian masing-masing, Mira dan Bagas bukanlah orang yang bisa hidup berdampingan. Bagas orangnya sedikit tertutup dan tidak banyak bicara. Lingkaran pertemanan Bagas pun tidak luas. Jika harus diibaratkan, kepribadian Mira dan Bagas seperti cermin dan bayangan di dalamnya yang bertolak belakang. Hanya saja … entah kenapa baik Mira dan Bagas justru bisa menerima satu sama lain. Kekurangan di antara keduanya, justru jadi pelajaran dan pengalaman satu sama lain, dan akhirnya hubungan harmonis terbentuk.
Itulah yang Mira rasakan ketika akhirnya jadi kekasih Bagas dan setuju untuk menikah dengan Bagas. Bersama dengan Bagas, Mira bisa melihat bayangan masa depan. Bukan masa depan yang indah, hanya saja masa depan di mana keduanya bisa hidup berdampingan satu sama lain bahkan saat ada masalah datang.
Hanya saja apa yang Mira lihat, tidak bisa dilihat oleh Ibunya-Rahayu.
Rahayu-Ibunya bersikeras bahwa di luar sana tidak akan ada pria yang baik seperti Arya yang telah dididiknya selama ini dengan tangannya sendiri. Rahayu-Ibunya tak bisa melihat apa yang dilihat Mira pada Bagas karena bayangan masa lalunya yang pahit. Trauma yang dialaminya di masa lalu, membuat Rahayu-ibunya terjebak dalam kenangan pahit di masa lalu dan tidak bisa melihat bahwa tidak semua pria di dunia ini sama buruknya dengan mantan suaminya.
Bahkan setelah bertemu dengan Bagas, Rahayu sama sekali tidak bisa melihat jika Bagas adalah pria yang berbeda. Di mata Rahayu, pria terbaik untuk Mira hanya ada Arya seorang.
Dan berkat kekerasan kepala Rahayu itu, semuanya kini seperti sekarang. Baik Mira, Bagas, Arya, Bara, Bela dan Teddy terseret dalam alur kehidupan yang ingin diinginkan Rahayu. Dan sayangnya, alur yang Rahayu inginkan itu tidak berjalan baik dan hanya menyakiti semua orang yang terseret di dalamnya.
*
Bagas diam sejenak setelah mendengar pengakuan Mira. Bagas sama sekali tak mengira jika Mira ternyata sudah mengetahui rencana gila ibunya sendiri. Setelah mendengar cerita Arya, Bagas mengira jika Mira tidak tahu apapun. Tapi ternyata, Bagas salah.
Kalo saja hari itu …
Ketika mengingat segalanya, kepala Bagas berhenti pada momen di mana dirinya datang mencari Mira bersama dengan Teddy.
Hari itu saat Bagas dan Teddy datang, Bagas melihat Mira sedang menggendong anaknya bersama dengan Arya. Dalam benaknya, Bagas memikirkan sesuatu yang mungkin akan mengubah kejadian demi kejadian belakangan ini.
Andai hari itu aku enggak pergi begitu saja.
Andai hari itu aku muncul di depan Mira dan meminta penjelasan, apa yang akan terjadi?
Apa Mira akan bercerai dengan Arya dan pergi bersamaku?