Hujan deras mengguyur kota Malam itu, petir memekakkan telinga disertai angin kencang, lampu jalanan memantulkan cahaya temaram menerangi Barra. Jalanan kota saat itu sepi, hanya ada beberapa mobil yang melalui jalanan. Sudah tiga jam Barra berdiri seorang diri di emperan toko menunggu hujan teduh. Barra tidak bisa pulang sebelum hujan teduh, karena dia membawa sejumlah koran untuk di jual esok Pagi.
Tiba-tiba bus melaju cepat, memercikan air jalanan kota yang kumuh, Barra melindungi koran yang dia pegang, senyuman terukir di wajah pemuda itu karena dia berhasil melidungi korannya walau badannya basah terkena percikan air. Tiba-tiba angin kencang menerbangan koran sehingga koran-koran tersebut berserakan.
Barra mengambil satu-persatu koran yang berserakan, bulir air jatuh membasahi pipinya melihat koran-koran yang di lindunginya dari hujan untuk di antar besok pagi telah hancur. “Tidak bisa di selamatkan,” gumam Barra.
Tidak pernah terbayangkan olehnya kejadian hari itu, bagaimanapun dia harus bertanggung jawab kepada pemilik toko, karena dia telah berjanji kepada pemilik toko untuk menjual koran-koran tersebut kepada pelanggan. Pemilik toko sangat menjunjung tinggi rasa tanggung jawab, kedisiplinan dan kejujuran, telah banyak karyawan yang di pecat karena kurang bertanggung jawab, tidak disiplin dan tidak jujur.
Badannya menggigil bajunya basah kuyup, Barra berusaha menahan air matanya dia tidak ingin menumpahkan kesedihannya Malam itu, tapi dia tidak bisa menahan kesedihannya. Seorang Bapak paruh baya membawa koper berlari menuju emperan toko untuk berteduh dan berdiri di samping Barra.
Bapak tersebut melihat Barra dan bertanya. “Kamu kenapa, nak?”
“Koran saya rusak Pak terkena air,” Barra terisak menahan tangisnya.
“Yang sabar, nak."
Sudah seminggu Barra memutuskan untuk berhenti sekolah, karena Barra tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikanya. Semenjak Pak Yusuf meninggal Barra harus bekerja sepulang sekolah di sebuah minimarket. Barra pulang sekolah Sore terpaksa dia harus masuk sift Malam.
Barra bekerja selama tiga bulan di minimarket tersebut dan akhirnya mengundurkan diri bekerja disana. Sebab Barra mengundurkan diri di minimarket tersebut karena dia tidak sanggup setiap Malam bekerja, dia terlalu kelelahan yang mana Pagi sampai Sore sekolah, dan Sore Sampai Malam harus bekerja.