Taman kota sangat ramai Siang itu. Padat dipenuhi pengunjung para pedagang bersemangat menjual barang dagangannya. Toko-toko baju, toko oleh-oleh, toko-toko perhiasan, dan toko-toko lainnya di padati pengunjung. Dan beberapa toko sengaja menyuruh karyanya untuk menjajakan barang dagangan di luar karena dengan menjajakan dagangan di luar akan lebih menjanjikan dari pada pedagang hanya menunggu di toko.
Panas terik Siang itu, tapi tidak mematahkan semangat Adit untuk berjualan hari ini, Adit semakin bersemangat menjajakan mainannya disepanjang jalan, di taman dan di wahana permainan anak-anak.
Anak-anak banyak membeli mainan yang dijual, Adit kewalahan melayani anak-anak yang membeli dan melihat-lihat mainan yang ia jual, banyak anak-anak menanyakan permainan terbaru kepada Adit tapi satu Minggu ini Adit tidak mengambil mainan ke toko karena persediaan barangnya masih banyak.
Sampai sore ini pengunjung masih ramai memenuhi taman kota, beberapa pedagang sudah mulai pulang karena barang dagangannya sudah habis terjual. Sore itu pedagang pasar kuliner sudah mulai menyiapkan meja-meja dan kursi-kursi untuk nanti malam, mereka telah menyiapkan dan menata rapi tepat dagangannya. Pengunjung bertambah ramai Sore itu karena nanti malam di taman kota akan diadakan konser musik.
Hari sudah mulai senja, Adit harus segera menjemput barang-barang yang akan ia jual esok Pagi. Angin menyapu lembut wajahnya, Adit sadar ia harus segera pulang dan mengasih setoran dagangan. Ia menghitung lembaran-lembaran rupiah itu, senyuman tulus terlihat jelas di wajahnya, rasa lelah yang ia rasa hari ini telah terbayarkan dengan hasil dagangan hari itu.
Sudah satu Minggu Adit tidak pergi ke toko untuk mengambil mainan, karena beberapa hari terakhir ini dagangan kurang laris, kadang satu hari hanya laku satu mainan, ada yang tidak terjual sama sekali, tetapi berbeda dengan hari ini, pasar dan tempat-tempat wisata dipadati pengunjung, entah apa alasan mereka hari ini untuk datang ke tempat wisata, hari ini sangat spesial. Adit bersyukur ini adalah hari yang ia tunggu.
Anak kecil berbaju kuning memegang sebuah balon berwarna merah, ditangan kanannya anak kecil berbaju kuning itu memegang es krim yang telah meleleh. Es krimnya jatuh dan anak kecil itu mengambilnya, balon yang dipegang anak kecil itu terbang, balonnya terbang semakin jauh, anak kecil berbaju biru mengejar balonnya, ia melintasi jalan raya, mengejar balonnya. Dengan lincah anak kecil berbaju kuning itu melintasi jalanan yang ramai, ia berlari semakin jauh mengejar balon itu.
“Balon jangan terbang,” teriak anak kecil berbaju kuning.
sambil melintasi jalan raya, truk besar yang melaju kencang, mendadak sopir truk berhenti, melihat anak kecil melintas didepan mobilnya. Tit-tit suara klakson truk besar itu berbunyi. Dia berlari semakin jauh dan kedua orang tuanya kehilangan jejak. Balon semakin terbang jauh-jauh sekali. Suara pengumuman terdengar jelas, Taman riuh seketika menjadi tenang semua orang terdiam mendengar pengumuman itu. Pengumuman ada anak kecil berbaju kuning hilang anak kecil? Bukankah anak kecil yang disebutkan ciri-cirinya adalah anak kecil yang dilihat Adit?. Adit berlari mencari anak kecil itu. Beberapa orang dan petugas mencari anak kecil berbaju kuning itu.
Jalanan macet, Adit dengan lincah melintasi jalan raya untuk mencari anak kecil itu, dia menitipkan dagangannya di kios di ujung jalan, hari sudah semakin gelap. Anak kecil berbaju kuning itu belum juga di temukan, Adit menyalahkan dirinya sendiri kenapa ia membiarkan anak kecil itu sendiri mengejar balonnya. Ia tidak akan pulang sebelum ia bisa menemukan anak kecil itu.
Lima belas menit berlalu, tidak membuahkan hasil, anak kecil itu juga belum ditemukan. Semua orang kehilangan jejaknya. Adit menyalahkan dirinya sendiri, kenapa ia membiarkan anak kecil itu berlari mengejar balonnya. Adit berlari mengelilingi taman kota ia harus menemukan anak itu, bagaimanapun caranya. Orang-orang berlalu lalang, Adit menerobos ramainya jalanan kota. Tiga puluh menit berlalu anak kecil itu juga belum ditemukan.
Adit berlari menuju sebuah tempat perkumpulan anak-anak ngamen dan anak-anak jalanan. Akhirnya Adit menemukan gadis kecil itu menangis ditepi bangunan tua.