Sebelum Pagi

Yuli Harahap
Chapter #1

Prolog

Bagaimana aku akan menceritakan kisah ini? Seharusnya laki-laki yang akan aku ceritakan yang menuliskannya, dia-lah yang memiliki mimpi menjadi seorang penulis hebat, yang bukunya berjajar sepanjang rak di toko buku, dibicarakan di banyak lini masa dengan harapan mempengaruhi mereka yang membacanya.

Tapi laki-laki itu sudah hilang dari duniaku sekarang. Entah di mana, sudah lima tahun lebih sejak pertemuan terakhir kami. Tak pernah lagi aku mendengar kabarnya, aku bahkan tidak tahu apakah raganya masih hidup atau tidak. Satu-satunya yang aku tahu adalah, namanya masih kata paling favorit yang pernah aku ucapkan di muka bumi.

Fajar.

Aku bisa menceritakan banyak hal tentangnya, bahkan aku percaya diri yang paling mengetahui apapun yang berkaitan dengan lelaki itu. Tapi itu tidak pernah penting, seperti cahaya kemerahan yang menghilang di langit timur ketika matahari terbit. Seperti itulah ia bagiku, apapun yang aku ketahui tentang Fajar tak memiliki arti ketika matahari sudah tampak di timur langit.

Meski pada akhirnya, tak pernah ada yang tahu kenapa lelaki berwajah kemerahan itu menghilang. Ia akan selalu nama yang memberikanku pemahaman untuk lebih menerima; bahwa beberapa perasaan layak untuk dirasakan, beberapa pengorbanan tak memiliki kapasitas untuk diperhitungkan, beberapa perjuangan tidak untuk mendapatkan dan beberapa cinta hanya untuk disimpan dalam dada.


Lihat selengkapnya