Sebelum, saat dan setelah kamu pergi.

Aliyya Prayitno
Chapter #13

Tiga Belas

Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan, hari yang sama sekali tidak kuharapkan datangnya. Bapaksudah mati-matian memintaku untuk pergi ke sekolah menyaksikanpengumuman kelulusan sekaligus mengantar Bandung ke bandara. Teman-temanku sudah tahu masalah itu, mereka sama-sama memelukku setelah mengetahui kabar kepergian Bandung.

“Ai, ayo ke sekolah. Katanya Bu Damini mau melihat kamu lulus disana.” Lisa masih saja membujuk supaya aku mau pergi ke sekolah.

“Bilang saja aku sakit, maaf tidak bisa ke sekolah. Lagipula surat kelulusanku bisa Bu Damini baca, berikan saja ke Bu Damini terlebih dahulu.”

Sedangkan aku masih berada di bawah seimut belum berganti pakaian sedikitpun, masih mengenakan piyama berwarna merah dan kaos kaki. Entah mengapa malam kemarin rasanya agak aneh, terlalau dingin kurasa membuat aku jadi makin susah tidur.

“Terus mau kamu apa? Diam begini walaupun tahu kalau kepergian Bandung adalah hal yang pasti?!”

Aku tersentak, baru kali ini Murni meneriakiku dengan kalimat seperti itu. Sangat menyakitkan dan menamparku tentunya. Namun aku masih berusaha untuk menghiraukannya. Semakin kutarik selimut yang menutupi seluruh badanku menandakan keputusanku masih sama.

Kemudian terdengar kembali. “Kalau maumu adalah melepasnya seperti ini, jangan salahkan kalau nanti dia akan berpikir kau tidak memaafkannya dan memilih untuk benar-benar melepas.”

Aku makin menangis setelah mendengar yang Muni katakan, ketakutan terbesarku kini bertambah setelah Murni mengatakan hal itu. Dapat kudengar Lisa dan Nurul menenangkan Murniuntuk tidak mengatakan hal seperti itu kepadaku. Tapi yang Murni lakukan benar-benar menyadarkanku.

Aku bangun meraih ponselku untuk memberitahu Adam bahwa Bandung sebentar lagi akan pergi. Panggilannya tiba-tiba saja terputus, aku yakin Adam juga sama terkejutnya denganku saat pertama kali mendengar Bandung memputuskan pilhan seperti ini.

Bukan pakaian sekolah yang ku pakai, tapi hanya jaket yang membungkus piyamaku dan mengganti celana. Setelah itu, teman-temanku ternyata sudah membawa mobil, kami langsung memasuki mobil tersebut untuk melaju ke sekolah. 

Lihat selengkapnya