Sebelum Titik

Kartini NRG
Chapter #24

She slowly crawls on her new day

Dari jendela unit 709, Ara menatap ke bawah, ke jalan raya yang belakangan ini selalu memunculkan trauma tersendiri baginya. Tiap kali melihat jalanan itu, ia akan teringat kembali pada momen ketika ia melihat motor Wiki yang tanpa mengemudi itu, dengan tubuh Wiki tergeltak jauh dari sana. Di tengah kerumunan orang-orang. Bunyi ambulans. Ara memeluk dirinya sendiri, merasakan tiba-tiba lengannya kesemutan dan kakinya kebas.

Kalau sampai hal yang lebih buruk terjadi malam itu, Ara mungkin tidak akan berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Semakin Ara memikirkannya, semakin Ara yakin tidak menemukan alasan lain mengapa Wiki berkeliaran di depan PJM, terlebih dia kecelakaan saat mencoba untuk menyeberang jalan dan masuk ke pekarangan apartemen. Siapa lagi yang dikenal Wiki di sini selain dirinya?

Karena itu pula lah ia bisa memahami reaksi Tris saat pertama kali mengetahui kecelakaan tersebut. Tris memang tidak mengungkit itu di depan orangtua Wiki, hanya saja, Ara tetap merasa bersalah.

Ara menoleh ke ponselnya di atas meja yang sejak tadi terus-menerus bergetar. Chat di grup kantornya sangat ramai. Ara belum membukanya sama sekali, tapi sepintas ia bisa melihat banyak yang mengriminya ucapan selamat tinggal. Akhirnya, beban itu benar-benar Ara tanggalkan. Tapi membayangkan kemurkaan mama kalau sampai dia tahu.. Ara menggeleng keras. Ia sudah lama ingin resign dan sekarang akhirnya ia benar-benar melakukannya. Sekarang, Ara tidak punya alasan lagi untuk menunda mimpinya.

Karena masih vakum, Ara berusaha mengerjakan sisa naskah yang masih belum sempat ia matangkan. Membuka folder itu lagi, membawa perasaaan nostalgia dalam benak Ara. Bahkan naskah yang berkaitan dengan mimpinya ini pun harus sangat erat kaitannya dengan Wiki. Ara meraih ponselnya dan dengan lincah mendaratkan peluncurannya di LINE Webtoon Obliviate. Karya pertamanya yang mendapatkan begitu banyak apresiasi. Ara membaca dari awal dan menyadari betapa Wiki menggambarnya dengan baik. Dulu, Ara hanya fokus pada batang cerita hingga ia tidak bisa hanyut untuk menikmati gambar Wiki. Kini, ia benar-benar terhipnotis. Ara tidak tahu lagi. Semakin ia merasa berterima kasih pada Wiki, semakin besar pula rasa bersalah yang menghimpit dadanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ara mengembuskan napas lega, akhirnya sampai juga di jam tidurnya. Akhirnya, ada yang bisa ia lakukan selain termenung. Ara bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.

Ara tertidur lelap sampai pukul 3 dini hari, ia tiba-tiba terbangun. Kesadarannya pulih dengan cepat. Ara meraih ponselnya dan menyadari di antara banyaknya pesan yang masuk, ada chat dari Wiki berupa foto selfie dirinya dan sepenggal pesan

Wiki: Kamu nggak tahu ya aku udah sadar? Pengen ketemu kamu, Ra.

Lihat selengkapnya