Sebelum Toga di Bawah Awan

Leni Juliany
Chapter #14

Chapter 14: Sinar Cinema ke-2

Nia kembali gabut, sekarang dia sudah semester 6. Mata kuliah yang ditempuh masih 7, tapi kuliahnya hanya Senin sampai Kamis. Jadi waktu senggang Nia ada 3 hari. Sementara semua UKM yang dia ikuti sedang tidak melaksanakan kegiatan.

Bahagianya Nia itu ... suka ada saja ide bermanfaat untuk mengisi waktu senggang. Bukan lagi menjadi dropshipper dan reseller, saat ini Nia tergoda untuk menjadi affiliator tik-tok, sambil mengikuti chalenge menulis cerita setiap hari selama sebulan di instagram. Sedangkan menulis di kwikku ditunda dulu.

Tentu cerita yang ditulis terinspirasi dari pengalaman yang dia alami. Dan menjadi affiliator lebih mudah, karena tidak perlu mengirimkan barang tapi hasilnya tidaklah sebesar waktu dia menjadi dropshipper. Nia memilih niche fashion muslim, agar konten yang dibuat bisa menutup aurat.

Lebih mudah bukan berarti mudah, ada saja tantangan yang harus Nia hadapi. Belum lagi dia harus belajar otodidak.

"Aku harus beli sampel nih, soalnya kalau screenshot-an terus takut ke-banned, mana udah dapat peringatan. "

Akhirnya sisa uang kuliah dan tabungannya dibelikan pakaian untuk dijadikan bahan promosi.

Setelah menjalankan affiliate selama kurang lebih 1 bulan, alhamdulillah ada beberapa yang pecah telor namun tidak mencapai target yang Nia inginkan padahal videonya banyak yang menonton. Sementara tulisan Nia di instagram tidak mendapatkan like banyak, tapi dia bersyukur karena berhasil mengikuti tantangan hingga akhir.

Setelah membaca kembali ceritanya yang ada di instagram, Nia melihat info menarik di beranda.

"Alhamdulillah ada casting lagi ...."

Kabar baik datang saat Nia sedang rebahan di kasur. Dia mendapat info casting online dari Sinar Cinema lagi.

"OTW daftar nih ...."

Saking antusiasnya, Nia langsung daftar, tanpa memperdulikan kalau beberapa bulan lagi dia akan melaksanakan KKN.

Belum ada info teknis pengiriman video casting, setelah daftar Nia baru diarahkan untuk masuk grup.

"Nia ... bantuin mamah pasang kancing," teriak Mirna dari ruangan menjahit.

"Iya mah ...."

Nia masuk ke ruang menjahit, kemudian memasangkan kancing ke kemeja hitam sembari duduk di samping Mirna yang sedang pasang kancing juga.

"Mah Nia mau ikut casting lagi, doain ya."

"Dari yang dulu lagi?"

"Iya, nanti kalau lolos bisa main film di Jakarta."

"Atuh KKN-nya gimana?"

"Gak apa-apa kalau ikut tahun depan juga."

"Seriusan?"

"Serius, gak apa-apa kan Mah?"

"Gak apa-apa sih ... tapi berarti nanti gabung sama angkatan bawah ya?"

Nia kembali teringat casting tahun lalu yang penuh harapan tapi gagal. Sekarang dia tidak ingin terlarut dengan sesuatu yang belum tentu menjadi miliknya.

"Iya gak apa-apa Mah, tapi kan casting yang sekarang juga belum tentu lolos."

"Semoga lolos atuh."

"Aamiin, doain aja ya Mah."

***

Perjuangan Nia membuktikan kalau dia adalah perempuan yang ambisius dan pekerja keras.

Pokonya aku harus sukses sebelum lulus.

Saking cintanya dengan dunia peran, perjuangannya masih sama seperti dulu, tapi sekarang lebih teliti dan fokus. Bayangkan saja, pada saat tahap terakhir tiba, Nia berjuang selama seminggu hanya untuk take video, untung sedang libur tengah semester. Bahkan saking fokusnya, Arman pun tak lagi dia pikirkan. Bukan berarti mengikhlaskan ya. Selain itu, setiap selesai salat Nia berdoa supaya bisa lolos casting dan hampir dipersetiga malam doanya masih sama. Sehingga berdoa tetang Arman menjadi prioritas nomor sekian.

Sambil menunggu info kelolosan tahap terakhir, Nia bukan lagi fokus affiliate, melainkan menulis skrip film di aplikasi kwikku. Dia pernah mengikuti kursus online tentang skrip film pas waktu semester 2, jadi tahu caranya. Walaupun tahu caranya, ada bagian-bagian yang dia lupa, sehingga youtube menjadi tempat untuk mencari kembali materi-materi. Skrip film Nia, berjudul 'Cinta dalam Doa' yang terinspirasi dari kisahnya.

Alhamdulillah, ada untungnya juga ya kegalauan dan kerisauan yang aku alami, bisa dijadikan karya.

Lihat selengkapnya