Sebentar

Oleh: eSHa

Blurb

Awan yang tidak pernah mendung, hari itu tiba-tiba menghujaniku dengan badai amarah yang tidak bisa kubendung. Padahal kami merasa saling menemukan, namun ternyata kedewasaan kami saat itu masih dalam pencarian.

"Awan, bila saja dengan ajaib bumi mengajakmu membaca tulisanku tentang cerita kita, aku harap kamu tersenyum penuh makna. Tidak peru berkata-kata, karena hariku bersama denganmu sudah penuh dengan tawa. Kalau kamu tidak mengingatku bahkan hanya dalam sebuah nama, tak apa, terima kasih sudah menjadi salah satu cerita hidup yang gembira."

Lihat selengkapnya