Sebenarnya setelah hari itu aku masih sering mengunjungi laman facebook milik awan mungkin seminggu sekali, sampai kira-kira tiga atau empat bulan setelah kami berpisah awan mempublikasikan orang baru disana, masih kuingat namanya Yolanda. Dia cantik sekali, penampilannya terlihat modis dan sepertinya mereka sangat bahagia, aku berhenti mencari kabar awan dengan cara itu, tidak juga dengan cara yang lain. Aku mulai terbiasa tanpa awan, aku mulai menerima banyak orang baru di hidupku dan menikmati kehidupanku kala itu.
Tiga tahun kemudian, setelah kami benar-benar tidak pernah berkabar, dan masing-masing bahkan mengganti nomor ponsel, aku tidak sengaja melihat unggahan awan di hari kelulusannya. Wajah manis yang menenangkan itu terlihat lebih tampan berbalut toga. Tidak tahu apa yang merasuki, aku kemudian menyematkan komentar di unggahannya itu,'apa kabar??'. tulisku singkat. Ternyata dengan cepat awan membalas komentarku, tentu saja aku merasa senang, bukan karena hal lain, hanya karena dia masih mengenaliku dan mau merespon aku,
'Kabar baik ^_^'
'Masih di Bandung?'
'Udah balik sekarang. Tapi dalam waktu dekat akan ke Bandung. Mau ketemu?'
Diantara percakapan tertulis sepasang remaja yang mengungkit kenangan kegembiraan lama itu tiba-tiba muncul virus, virus yang dulu mempertemukan mereka dan juga yang membantu memisahkan mereka. Iyaa, betul, adi tiba-tiba ikut bicara dalam obrolan kami di kolom komentar itu dengan kalimat sederhana yang membuat kenangan lama itu kembali terkenang sempurna, "ciyeeeeee =D" katanaya, sudah itu saja komentarnya. Aku dan awan menjawab komentarnya dengan kata yang sama, "ciyeeeee" , komentar awan muncul lebih dulu daripada punyaku meski tampak dalam menit yang sama. Kemudian fenti yang saat itu masih pacar adi juga ikut berkomentar yang sama "Ciiiyeeee". Dan itu menjadi akhir dari percakapan tertulis yang kumulai tanpa niat.
Setelah beberapa jam, aku kembali mendapatkan notifikasi di ponselku dari facebook, dimana ternyata fenti berkomentar lagi di kolom unggahan yang sama,
'Kenapa aku ikutan kalian bubar?.'
saat aku masih mengetik, balasan awan muncul lebih dulu dan membuat aku mengurungkan niat untuk kembali ikut membalas komentar fenti,
'Haha pindah ke inbox fen.'
begitu katanya,
'Kok yang satu lagi gak ngebales?.'
'Pacar kamu berarti yang kabur, haha.' jawab awan lagi.
Berhenti disitu, aksi berbalas komentar manusia-manusia yang bertahun tidak bertemu itu berhenti disitu. Awan ternyata benar mengirim pesan lewat inbox facebook, dia mengirim pin BBM nya dan 'no hp aku masih sama' aku hanya membalas singkat 'okay' padahal aku sudah tidak menyimpan nomor lamanya (hahaha).
Satu minggu setelah itu kami benar-benar bertemu, awan ke Bandung untuk mengurus beberapa hal dengan kampusnya. Well, begitulah pertemuan kami, diawali dengan sedikit rasa canggung, kemudian kami hanya saling bertanya kabar, kesibukan dan sedikit kembali mengungkit tentang perpisahan kami tiga tahun lalu.
"Kenapa mau, gue ajak ketemu?."
"Kangen."
*hahaha
"Lu kenapa mau ngajak gue ketemu?."
"Kenaaapaa yaaah .. hmmm mau aja."
"Kangen juga kan?."
"Diih, PD banget dah lu."
"Yolanda apa kabar?."
"Yolandaaa?. siappe?."
"Eeh iya kan bener yolanda gak sih?."
"Ooohhh, basi banget info lu."
"Basi gimana?."
"Udah lama banget kali itu."
"Ooh yah?."
"Iyaaa, sebulan doang pula haha."
"Masaa siih?, secantik itu, cuma kamu jaga sebulan?."
"Cantik siih, susah maintain nya, beda dunianya."
"Waaw, gimana tuuh?, cerita dong."
"Gitulaah pokoknya."
"Anyway ngerjain apa di rumah?."
"Yaa gitu buka jasa kecil-kecil."
"Soalnya yang jasanya gede guru yaa?."