Sebentar

eSHa
Chapter #9

Mendewasa, Yang Terakhir

Pertemuan kami selanjutnya, atau yang terakhir sampai saat ini, pada tahun 2018 di pernikahan adi (hahahha). Betul, adi menikah lebih dulu, tentu saja dengan fenti. Kami tidak sengaja bertemu disana, kami datang dengan teman-teman kami sendiri, dia dengan teman kuliah mereka dan aku bersama teman-teman SMA. Awan tiba lebih dulu, saat aku bersalaman dengan pengantin, fenti yang heboh memberi tahuku soal awan,"Teeeh ada si ka awaan, baru aja salaman dari sini, cepet carii iih", sementara adi hanya tersenyum sambil menaggguk ke arahku, aku juga hanya membalasnya dengan senyum.

Aku tidak langsung bertemu dengan awan, walaupun ingin menyapanya tapi aku tidak berniat mencarinya. Kebetulan saja aku bertemu fauzi, salah satu teman mereka yang juga aku kenal. Dia menyapaku dan kemudian mengajak bergabung dengan yang lain, maksudnya mengajakku bertemu awan. Aku meninggalkan gerombolan teman SMA-ku sesaat, mereka hanya tahu aku bertemu dengan teman dari teman kami saja. Sebenarnya awan dan teman-temannya lebih bergerombol daripada aku dan temanku, tapi hanya beberapa saja yang aku tahu diantara mereka. Seperti sebelumnya, pertemuan kami selalu diawali dengan senyum canggung dan jabat tangan penuh makna.

"Sama siapa?."

tanya awan singkat, dengan senyum sumringah yang ditahannya.

"Gerombolan temen SMA."

"Ada dimana?."

"Itu disana."

aku menunjuk ke arah mereka yang tidak jauh dari kami

"Diluar yuuk."

"Ngapain?."

"Ngobrol, berisik disini."

"Namanya juga hajatan, gaak enak sama yang lain."

"Kapan lagi bisa ketemu. hayu."

Aku kemudian mengikuti langkah awan keluar dari aula pernikahan itu, suasananya memang sedikit lebih tenang, maksudku lebih bisa untuk dipakai berdialog. Saat itu aku juga sudah mengenakan jilbab, tidak heran awan akan mengomentari itu lebih dulu, "Tadi aku kira laudya chyntia bella." katanya dengan senyum yang lebih lepas dan lebar.

"Aku, aku, sebel banget (senyum meledek). suka berlebihan aja hidupnya teh da."

"Hahha iyaa gue, sempet gak ngenalin tadi."

"Masaa siih?, fauzi aja kenal."

"Ooo yaa?."

"Iyaa, tadi fauzi yang nyapa duluan."

"Kok gue enggak yaah? cantik banget siih (hahaha)."

"(hahaha) bisa gak, gak usah pereus?,"

"Pereus apaan?."

"Bohong lebay."

"Yaaudaah."

"Dimana sekarang?."

"Gue tinggal di Jakarta sekarang. alhamdulillah udah setahun gue di Ten Tv?."

"Alhamdulillah, keren banget awan. ngapain, jadi penonton bayaran?."

"Iya, kok tahu? gue koordinatornya, gantiin mpok elly."

"Yang bener aa !?."

"Elu mancing. Gue junior jurnalis disana."

"aaaaaaaah."

aku tersenyum dengan mulut menganga dan gelengan kepala, lalu mengeluarkan mata genit menggodanya,

"Mau balikan gak?."

Lihat selengkapnya