Sebuah Janji

Rana Zalfa Zahirah
Chapter #7

Kabar yang sudah tersebar

Waktu itu cepat berlalu, maka manfaatkan setiap detikmu melakukan hal yang baik.

***

Ruangan kelas di pagi hari ini sangat ramai sekali, mereka dikabarkan bahwa Garret atau 'cowok populer' di kalangan sekolah mereka akan pindah. Saat Garret memasuki kelas, tiba-tiba satu kelas menatap ia, Garret pun merasa bingung dan risih karena ditatap oleh satu kelas, ia merasakan perasaan yang tidak enak.

"Kenapa satu kelas pada natap gue?" bisik Garret. Libie dan Kai hanya terdiam saat Garret menanyakan itu, Garret tambah kebingungan lagi sahabatnya tak mengasih tau apa yang terjadi saat ini.

"Jadi .. Pas tadi malam lo kasih tau pindah ke Jakarta, gue kan mau kasih tau Libie tuh tapi, malah gue gak sengaja kekirim ke grup angkatan. Tau sendiri kan tadi malam grup angkatan kita pada heboh karena kasus apa gitu, mungkin karna itu satu kelas natap lo" jelas Kai. Garret menghela nafas, sudahlah ia juga pasti sudah bisa menebaknya cepat atau lambat satu sekolah akan tau jika Garret bakal pindah sekolah.

"Pantes aja natapnya sampe ga ngedip!" sindir Garret. Murid-muridpun langsung mengalihkan topik pembicaraan agar tidak di sindir oleh Garret lagi. Meski Garret sudah tak lama lagi disini, pastinya ada yang sedih dan ada juga yang biasa aja.

Jyoti pun memasuki kelas mereka, lagi lagi Garret merasa malas sekali dengannya. Sampai kapan ia akan mengikuti Garret?

"Kok pindah sih manis?" lirih Jyoti. Libie dan Kai yang mendengar itu rasanya sangat jijik dan merinding, Garret menatap Jyoti dengan kesal.

"Bisa ga sih, gausah manggil gue manis?" tegas Garret. Satu kelas mendadak hening karena amarah Garret yang tertuju kepada Jyoti, pagi-pagi sudah membuat kesal saja.

Jyoti membuat ekspresi ngambek di hadapan mereka bertiga, Libie sudah tak menahan lagi ketawanya. Mereka pun tertawa lepas melihat muka Jyoti yang seperti itu. "Aduh kalau aku ada gaada kamu gimana ya manis" cibir Libie dengan mengikuti gaya Jyoti, Kai hanya menepuk meja berkali-kali perutnya sudah sakit karena tertawa terus.

"Akutu gabisa hidup tanpamu Garret sayang" sambung Libie. Garret hanya terkekeh yang mendengar itu, Jyoti merasa kesal karena di perilakukan seperti itu. "Kenapa sih kalian berdua tuh suka banget candain gue?" lirih Jyoti dengan sedih.

Mereka bertiga tak menghiraukan itu, bisa jadi perangkap lagi. Singkat cerita dulu mereka bertiga pernah dekat sekali bisa dibilang Jyoti menjadi perempuan di antara mereka bertiga, tapi sesuatu terjadi. Libie menyukai Jyoti, ia rela meminjam mobil kakak ceweknya untuk mengatar Jyoti, tetapi hati Jyoti tetap tertuju kepada Garret dan akan selalu seperti itu. Hingga pada saat Jyoti mengungkapkan rasa cintanya kepada Garret, ia sangat harap Garret menerimanya. Tetapi? Garret menolaknya dengan mentah ia tak ingin hubungan lebih dari teman dari Jyoti. Bagi Libie ini adalah kesempatan emas untuk mengatakan cintanya, tapi ia di tolak karena 'terlalu miskin' kabar itu terdengar hingga Garret dan Kai, dan mereka memutuskan menjauhi Jyoti.

"Lo ga inget kelakuan lo dulu sama Libie?" tegas Kai dan menatap mata Jyoti. Pertanyaan itu membuat ia terdiam, ia ingat sekali apa yang dilakukannya dulu. Dan sekarang Jyoti setiap harinya merasa dihantui rasa bersalah.

Lihat selengkapnya