Sebuah Prank

Dini Salim
Chapter #44

44. Bukan Sebuah Prank

"Bubu mau putus dari Azam."

Tahu-tahu, Magenta bilang begitu setelah sebelumnya mengajak Azam untuk ke lapangan. Hari sudah sore, anak-anak sekolah sudah pulang. Beruntung sekarang sepi, jadi Azam tak malu untuk menangis karena diputuskan Magenta sekarang. 

"Kenapa?" tanya Azam heran. "Kenapa Bubu tiba-tiba mau putus dari Azam? Gara-gara tadi malem? Gara-gara Azam nge-prank?" 

"Nggak. Bukan gara-gara prank itu, kok. Soal itu, Bubu bisa maklum, tapi Azam jangan begitu lagi. Dosa. Nanti dicatat malaikat dan jadi kenyataan. Nanti berabe."

Kening Azam mengerut dalam. "Terus kenapa Bubu mau putus dari Azam?"

"Bubu nggak mau dosa," jawab Magenta datar. "Pacaran buka style Bubu sama sekali. Kalau Azam mau kita sama-sama, nanti aja waktu dewasa, waktu kita udah siap lahir batin. Sekarang kita masih kecil, fokus buat capai cita-cita aja." 

Hati Azam terasa ditusuk ribuan duri saat mendengarnya. Semua penjelasan Magenta sangat masuk akal hingga Azam tak punya kata-kata yang lebih masuk akal untuk menyangkalnya. 

Hingga akhirnya, Azam hanya bisa menunduk, kemudian menangis tanpa suara. Ia tak menyangka kalau perpisahan benar-benar menyakitkan. 

"Azam?" tanya Magenta seraya mencoba untuk melihat wajah yang Azam sembunyikan. "Azam nangis?"

Azam mengelap pipinya sambil menunduk dan menutup wajahnya dengan tangan. "Nggak, Azam nggak nangis." 

Magenta tersenyum jahil. "Kok kedengarannya kayak nangis?" 

"Bubu salah denger pasti," tukas Azam super malu dan langsung berbalik ke belakang untuk menghindari Magenta saat tahu-tahu ia melihat sebuah kue bertuliskan namanya dan angka sembilan belas di atasnya. 

Kening Azam mengernyit. Ia mendongak dan melihat Adam tersenyum lebar padanya. 

"Happy birthday, Azam!" seru Magenta riang. Wajah seriusnya berubah jadi penuh keceriaan. "Semoga panjang umur, dimudahkan segala urusannya di Jerman nanti, tercapai cita-citanya dan ... bahagia selalu." 

"Ma ... makasih, Bubu Sayang." Azam menangis haru. Kesedihannya benar-benar hilang karena putusnya ia dan Magenta berarti tidak pernah benar-benar terjadi, mungkin itu hanya prank dari Magenta karena ini hari spesialnya Azam. Bahkan ia lupa hari ini ulang tahunnya. 

Lihat selengkapnya