Sebuah Subuh di Lawang

Oleh: Redhite K.

Blurb

Aryo pulang ke Lawang, Malang, dari Spijkenisse, Belanda, karena ibunya meninggal dunia. Aryo telah bekerja sebagai asisten terapis selama 2 tahun di Kota Spijkenisse dan sudah mengalami banyak kisah di sana. Dia bertemu dengan Ruud Krajenbrink (80 tahun), seorang indo (keturunan pribumi Jawa) yang kemudian sembuh dari strokenya dan sudah dianggap ayahnya sendiri selama di Spijkenisse. Dia juga bertemu dengan Frederica Deceuninck, resepsionis di Careyn de Vier Ambachten tempatnya bekerja yang menjadi kekasihnya.
Aryo kini hanya tinggal berdua dengan ayahnya, Fachrudin, seorang purnawirawan prajurit tua yang memakai kursi roda. Kakak Aryo, Safiya, tinggal di lain tempat bersama 2 anaknya. Sedangkan suami Safiya, Herman, yang pernah ditemuinya di Belanda masih dipenjara di penjara Politiebereau Spijkenisse.
Tante Uma, yang mengajaknya ke Belanda, pulang juga ke Indonesia untuk ikut berduka cita pada ayah Aryo. Dia membawa serta Ruud Krajenbrink yang kebetulan ingin sekali bernostalgia di Indonesia. Dia juga punya tujuan tertentu untuk datang ke Lawang. Hampir tiap hari Aryo menemani Ruud Krajenbrink mengajaknya keliling Lawang untuk mengenali beberapa bangunan yang dulu pernah dikenalnya waktu kecil. Tapi karena tidak terlampau hafal sejarah kota, Aryo menyewa jasa guide, Dwi Purnomo. Ternyata Ruud mencari bekas vila-vila keluarganya berbekal eigendom verponding (surat ahli waris) dia ingin mengklaim kembali bangunan-bangunan kosong tak bertuan itu ke notaris.
Kedekatan Aryo dan Ruud membuat bapaknya marah. Dia kemudian menyuruh Herman, yang akhirnya bisa pulang ke Indonesia, untuk meneror Ruud agar segera pergi dari Lawang dan pulang ke negaranya. Aryo dan Ruud kecelakaan yang sengaja dibuat Herman, dan Ruud harus rawat inap di rumah sakit. Aryo awalnya mengira bahwa yang membuat teror hingga kecelakaan adalah Dwi si guide. Tapi kemudian dia mengerti bahwa ayahnya sendiri yang melakukannya.
Lalu terungkaplah bahwa ternyata Ruud akan memberikan semua warisan vila itu pada Aryo, sebab Aryo adalah keturunan Krajenbrink. Neneknya dikawin oleh Pieter Krajenbrink, ayah Ruud. Fachrudin yang awalnya menyembunyikan identitas keluarga mereka (karena dia menganggap dirinya seorang patriot) kemudian mengakui semuanya pada Aryo. Dia pun meminta maaf pada Ruud karena telah menerornya.

Lihat selengkapnya