Secangkir Kopi Pembawa Petaka

Trinaya
Chapter #18

Bab 18 Alvian Sakit

Terdengar suara brankar di dorong dari depan pintu ruangan IGD menuju ruang pemeriksaan. Beberapa perawat dengan begitu cepat masuk ke dalam. Tampak seorang pasien terkulai tak sadarkan diri bersama gadis berparas manis ikut melangkah menemani.

"Maaf, Nona tunggu di sini dulu," ucap salah seorang perawat mencegah.

"Tolong selamatkan dia, Sus," pintanya dengan sedikit panik.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pasien. Anda bantu dengan doa. Saya permisi," ucap perawat itu kembali sembari menutup ruang perawatan.

Gadis itu tampak mondar-mandir di depan ruangan pemeriksaan. Begitu khawatir dengan kondisi pasien yang berada di dalam. Mencoba menghubungi seseorang. Namun, tidak ada respons sedikitpun.

"Ke mana sih, dia? Genting seperti ini malah tidak bisa dihubungi," kesal gadis itu.

Tidak berapa lama kemudian, dokter keluar dari ruangan pemeriksaan dan gadis itu langsung menghadangnya.

"Dokter, bagaimana keadaannya?" tanya gadis itu dengan khawatir.

"Syukurlah pasien baik-baik saja. Hanya perlu beristirahat untuk beberapa hari ini. Tidak ada yang mengkhawatirkan. Namun, kami akan melakukan st scan untuk mengetahui apakah ada yang serius di bagian kepalanya," jelas dokter dengan wajah serius.

"Baik, Dok. Lakukan yang terbaik," ucap gadis itu sambil mengangguk.

"Baiklah, ini ada resep yang harus di tebus," ucap dokter itu kembali sembari memberikan copy Resep kepada gadis itu.

Gadis itu mengangguk dan segera menebus obat di apotek, setelah dokter pamit undur diri.

Adzkia tampak memperhatikan seseorang dari kejauhan. Wajahnya begitu serius sampai tidak mendengar Azhar memanggilnya.

"Kia, ada apa?" tanya Azhar sambil menepuk pelan pundak Adzkia, membuat wanita itu sedikit terperanjat.

"Emm, itu, sepertinya aku melihat Gina, sekretarisnya Mas Alvian. Apa yang dia lakukan di sini, ya?" jelas Adzkia penuh curiga.

"Mana?" tanya Azhar sambil mengedarkan pandangan ke arah sekitar.

"Itu, Kak yang pakai blezer dan celana panjang hitam di ruang apotek," ucap Adzkia kembali sambil jari telunjuknya menunjuk ke arah perempuan yang diduga Gina tersebut.

Adzkia langsung melangkah mendekati perempuan itu, diikuti Azhar yang masih mencari keberadaan orang itu.

"Gina, kamu sedang apa di sini? Siapa yang sakit?" tanya Adzkia ketika sudah memastikan bahwa perempuan itu adalah Gina, sekertaris Alvian.

Lihat selengkapnya