Secangkir Kopi Pembawa Petaka

Trinaya
Chapter #24

Bab 24 Susana Malam

Adzkia mengikuti langkah Azhar dengan sedikit tersengal. Sebab, Azhar berjalan cukup cepat. Pemuda itu masih emosi dan kesal dengan Alvian. Ingatan masa lalu kembali menghantui pikirannya.

"Kak Azhar, lepasin aku!" pinta Adzkia sembari menepis tangan Azhar yang menggandengnya.

Meskipun tidak sekuat cekalan Alvian saat di kafe tadi. Namun, tetap saja Adzkia merasa tidak nyaman. Apalagi, ia juga sedikit kesal dengan Azhar.

Azhar berhenti melangkah, begitupun Adzkia. Mereka saling beradu tatap. Adzkia menatap Azhar tajam, sementara lelaki itu begitu lembut.

"Ada apa? Apa kamu marah karena aku memukul Alvian tadi?" tanya Azhar tanpa melepaskan tatapannya.

"Menurutmu?"

"Aku minta maaf karena melanggar janji padamu. Aku tadi emosi sekali dengan Alvian. Aku hanya membelamu, Adzkia," jelas Azhar lembut.

"Tapi kamu tidak perlu mengotori tanganmu dengan memukulnya," protes Adzkia.

"Aku khilaf dan lepas kendali. Maafkan aku, Adzkia. Aku tidak bisa mengendalikan diri karena geram dengan sikap Alvian yang terus mengganggumu dan berkata seolah-olah dia lelaki terbaik yang menjaga istri dan anaknya dengan baik."

"Tapi, Kak. Kamu tidak perlu melakukan itu semua. Kamu ...."

"Aku hanya ingin melindungimu. Aku tidak ingin Annaya dan kamu terus disakiti Alvian."

"Kamu tidak perlu melindungiku. Aku bisa melakukannya sendiri. Aku ...."

"Apa salah jika aku melindungi orang yang aku sayang?"

Perdebatan Adzkia dan Azhar terhenti. Adzkia membulatkan kedua bola matanya. Mempertajam tatapannya pada Azhar. Adzkia tercengang dengan kalimat terakhir Azhar.

"Apa? Kak Azhar ...."

"Iya, Adzkia. Sampai detik ini, aku masih mencintaimu. Meski aku pernah menikah dan berusaha melupakanmu. Namun, semakin aku mencobanya, aku semakin tersiksa dibuatnya," jujur Azhar yang kembali menatap Adzkia dalam.

"Jadi, itu alasan kamu menceraikan istrimu?" selidik Adzkia penasaran.

"Bukan, tapi karena dia selingkuh dan hanya menginginkan hartaku," bantah Azhar dengan tegas.

"Lalu, apa karena itu kamu ingin aku dan Annaya tinggal di apartemenmu?" Adzkia kembali menelisik Azhar. Mencari kebenaran dari maksud dan tujuan Azhar terhadap dirinya dan Annaya.

Lihat selengkapnya