Secangkir Kopi Pembawa Petaka

Trinaya
Chapter #25

Bab 25 Pernikahan Azhar

"Apa maksud Kak Azhar berkata begitu?" tanya Adzkia curiga.

"Apa ada yang salah dengan ucapan aku?" tanya Azhar balik.

"Kak," panggil Adzkia lembut.

"Iya, Sayang," jawab Azhar santai.

Adzkia kesal dengan jawaban Azhar, ia pun mengerucutkan bibirnya. Membuang muka, tidak ingin menatap Azhar yang menyebalkan menurutnya.

"Jangan merajuk, Adzkia. Aku hanya ingin mewujudkan hubungan kita menjadi nyata," jelas Azhar sembari merayu Adzkia.

"Maksud Kak Azhar apa? Mewujudkan hubungan? Hubungan apa?" tanya Adzkia semakin tidak mengerti dengan maksud Azhar.

"Selama ini kita selalu berpura-pura di depan Alvian menjalin hubungan kembali. Kenapa tidak kita wujudkan menjadi nyata? Bagaimana kalau kita memulai kembali hubungan kita, Adzkia?"

"Apa?"

Adzkia menatap tajam ke arah Azhar. Sementara Azhar penuh dengan kelembutan dan cinta. Pria itu memperdalam tatapannya.

"Aku serius, Adzkia. Seperti yang pernah kukatakan padamu. Kalau aku serius menyayangimu. Bukan karena kasihan dan ingin membantumu. Tolong percaya dan terima aku, Adzkia," ucap Azhar sembari menggenggam kedua tangan Adzkia tanpa izinnya.

"Kak ...."

"Adzkia, aku tahu, sebenarnya, kamu masih ada rasa denganku juga, bukan? Tolong Adzkia, kita perbaiki hubungan yang dulu sempat memudar.

"Ja--jadi, Kak Azhar ajak aku ke sini untuk mengungkapkan perasaan Kakak ke aku?"

"Iya, aku berharap kamu mau menerimanya Adzkia."

Adzkia terdiam, ia berpikir sejenak sebelum menjawab keinginan Azhar. Jika dipikir-pikir, selama ini Azhar memang selalu baik dan tulus pada Adzkia. Meski, terkadang wanita itu bersikap acuh dan biasa saja padanya.

"Adzkia," panggil Azhar lembut.

"Kak ... aku--aku mau menerima kamu," ucap Adzkia pelan.

Azhar mendongak. "Benarkah?" tanya Azhar tidak yakin. Adzkia mengangguk. Azhar pun memeluk wanita itu.

"Terima kasih, Adzkia," ucap Azhar semakin erat memeluk Adzkia. Wanita itu tidak mampu berkata-kata, hanya anggukan kecil dan membalas pelukan Azhar yang dapat ia lakukan sebagai tanda setuju.

~~~

Azhar tidak ingin berlama-lama menjalin hubungan, ia segera melamar Adzkia dan menikahinya. Menggelar pesta pernikahan, meski sederhana. Namun, cukup banyak tamu yang datang memberikan doa restu dan ucapan selamat. Termasuk Alvian dan Syakilah. Meski mereka tidak di undang. Akan tetapi, keduanya datang karena penasaran.

Alvian tampak masam melihat kemesraan serta kebahagiaan Adzkia dengan Azhar. Senyum keduanya membuat Alvian geram dan tidak bisa menerimanya. Sementara Syakilah, ia bahagia melihat pernikahan Azhar dan Adzkia.

Lihat selengkapnya