Kedua bola mata Adzkia membulat sempurna mendengar pengakuan Sandra, ia tidak menyangka jika sahabatnya itu berteman dengan wanita yang telah merebut suaminya dan menelantarkan Annaya.
Sakit, rasa itu datang kembali, jika ia harus mengingat semua perlakuan Alvian pada diri dan anak perempuannya yang begitu jahat. Apalagi, ternyata sahabat karibnya berteman dengan wanita penghancur rumah tangganya.
"Kenapa? Kenapa kamu lakukan itu, Sandra? Kamu tahu jika perempuan itu sudah menghancurkan rumah tanggaku, kenapa kamu malah berteman dengannya? Kenapa kamu mengkhianati persahabatan kita? Kenapa, Sandra?" cecar Adzkia menahan sakit yang semakin menjalar di dadanya.
"Kita bicara di sana, aku akan jelaskan semuanya. Tolong, jangan di sini, tidak enak di dengar orang," ucap Sandra sembari menuntun tangan Adzkia dan membantu wanita itu membawa belanjaannya ke kedai yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Adzkia mengikuti langkah Sandra, meski ia sangat kesal dan marah sekali dengan wanita tersebut. Namun, Adzkia juga menyadari, jika tidak baik membicarakan masalah pribadi di depan umum seperti itu.
Sikap dirinya dan Sandra saja sudah mengundang sebagian orang untuk memperhatikannya serta mendengar perdebatan mereka. Bahkan, saling nyinyir juga gunjang-ganjing pun mulai hangat diperbincangkan.
"Sekarang katakan semuanya, Sandra," ucap Adzkia berusaha untuk tenang.
"Baik, awalnya aku memang berteman dengan Syakilah karena aku tidak tahu sama sekali jika dia musuh terbesar dalam rumah tanggamu. Namun, setelah aku tahu kebusukannya dan cara licik yang ia gunakan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, aku mulai menjauhinya," cerita Sandra dengan wajah serius.
"Cara licik? Maksud kamu?"
"Syakilah menggunakan cara licik untuk memikat orang. Awalnya, aku tidak tahu jika ia gunakan itu untuk Alvian. Namun, aku tidak sengaja mendengar percakapan Syakilah dengan seseorang. Aku tidak tahu siapa dia, mungkin kekasihnya," lanjut Sandra.
"Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu, Sandra. Cara licik apa yang kamu maksud dan digunakan untuk memikat Mas Alvian?"
Adzkia semakin penasaran dengan cerita Sandra, ia juga bingung maksud dari perkataan wanita itu.
"Syakilah menggunakan ilmu pelet untuk memikat Alvian. Dia sudah mengguna-guna Alvian sehingga sifatnya berubah dan rumah tangga kalian berantakan," jelas Sandra kembali sembari menatap ke arah Adzkia.
"Apa? Pelet? Guna-guna?"
"Iya, Adzkia."
"Tidak mungkin. Zaman sekarang, apa masih ada hal seperti itu?"
"Itu kenyataannya Adzkia. Alvian telah masuk dalam perangkap Syakilah hingga mau menikahi wanita ular itu."
Sandra kembali menjelaskan yang sebenarnya, ia geram dengan sikap Syakilah yang sudah menghancurkan persahabatan dirinya serta Adzkia dan rumah tangga Alvian.