Secangkir Kopi Pembawa Petaka

Trinaya
Chapter #29

Bab 29 Terluka tapi Tidak Berdarah

Azhar melangkahkan kaki menuju parkiran dengan tergesa. Kaki jenjangnya berjalan cukup cepat untuk bisa tiba di sana. Adzkia yang melihat suaminya keluar dari ruangan saat dari toilet kantor, mengikuti Azhar.

Ketika pria itu masuk ke dalam mobil, Adzkia pun ikut masuk ke taksi online yang sempat ia pesan beberapa waktu lalu. Mengikuti sang suami dari belakang.

Azhar melajukan kendaraannya dengan cukup cepat, tidak seperti biasanya, ia sedikit ugal-ugalan di jalan untuk bisa menerobos mobil lain. Adzkia pun meminta supir taksi itu mempercepat laju jalannya.

Satu jam kemudian, Azhar tiba di sebuah bangunan tua, seperti gedung kosong dan terbengkalai. Sebagian sudah ada yang roboh. Azhar melangkah ke lantai tiga tempat itu. Adzkia terus mengikuti.

Untuk apa Kak Azhar ke tempat seperti ini? Siapa yang hendak ia temui?

Adzkia membatin sambil terus melangkah mengikuti Azhar. Tampak pria itu masuk ke dalam sebuah ruangan. Berdebu, sarang laba-laba di mana-mana, dinding berlumut dan banyak lubang di bagian atapnya. Pengap, bau apek, serta lembab.

Adzkia mengintip dari pintu yang sedikit terbuka setelah dipastikan aman tidak ada pengawal di luar ruangan itu.

Kedua mata Adzkia membulat sempurna, tatkala melihat siapa orang yang suaminya temui, ia tidak menyangka jika Azhar akan bertemu dengannya.

Apa? Jadi, Kak Azhar menemui dia? Kenapa harus di tempat seperti ini jika ingin bertemu? Kenapa harus diikat? Sebenarnya, apa yang sedang terjadi? Apa yang aku tidak ketahui tentang suamiku?

Adzkia lagi-lagi membatin, ia merasa bingung dengan Azhar. Begitu banyak menyimpan rahasia. Ingin tak percaya. Namun, nyata adanya.

"Tu--Tuan. Kenapa Anda menculik saya kembali? Apa salah saya, Tuan?" ucap orang yang Azhar sandra.

"Kenapa menemui istriku dan menceritakan semuanya?"

"Maksud, Tuan?"

"Kenapa kamu temui Adzkia dan cerita semuanya ke dia?"

"Apa? Jadi, Adzkia istri Anda?"

"Iya."

Orang yang ternyata Sandra itu terkejut bukan kepalang. Pasalnya, ia baru mengetahui jika ternyata Adzkia adalah istrinya Azhar. Sandra sama sekali tidak mengetahui tentang pernikahan sahabatnya itu.

"Sekarang, jawab," ucap Azhar mencecar Sandra.

"Aku tidak sengaja bertemu dengan Adzkia di pasar. Lalu, Adzkia mencecarku agar mau menceritakan semua prihal Syakilah. Aku juga tidak tahu dia tahu darimana aku berteman dengan Syakilah," jelas Sandra dengan nada pelan.

"Aku terpaksa menceritakan semua karena tidak ingin ada kesalahpahaman antara aku dan dia. Lagipula, kenapa kamu tidak ingin istrimu mengetahui semuanya?" lanjut Sandra sambil mencecar Azhar.

Lihat selengkapnya