Waktu terus berjalan, seperti malam yang berganti siang. Matahari yang selalu datang setiap pagi, Menunjukkan masa depan dengan harapan baru yang indah.
Arka Vernando memulai aktivitas dengan membuatkan secangkir kopi hangat ditemani fajar pagi yang cerah. Kopi dan kretek tak terpisahkan, mungkin keajaiban semesta yang dikaruniakan pada jutaan manusia. Selinting kretek mulai dibakar dengan percikan api kecil yang membara. Kopi dan kretek bagaikan bulan dan bintang yang sejoli dimabuk asmara.
Mentari pagi mulai pulang dengan membawa awan hitam yang penuh kesedihan. Apakah bumi mulai kehausan setelah membakarnya musim kemarau bulan lalu? Dibalik jendela aku menikmati tetesan air mata langit yang jatuh ke bumi. Setiap tetesan itu mengandung cuplikan adengan. Pikiran dan imajinasi yang indah, mengingatkan ku pada kisah lampau.
Kenapa hujan dipagi ini mengingatkan ku kepada dia? Dhita Clarita Jessly kita sudah setahun lalu tak ada kabar, Apakah kamu baik - baik saja? Aku hanya bisa berharap hari ini kamu tetap bahagia dan tetap tersenyum. Asal kamu ketahui bahwa cintaku tak akan pernah hilang walau malam tak membawa terang.