Secangkir Matcha

imagivine
Chapter #1

Pertemuan di Tsukiyo Matcha

Langit malam tampak muram, dibalut awan kelabu yang menutupi bulan sabit setipis senyum. Angin kota berhembus malas, membawa aroma hujan yang belum jadi. Di sudut jalan kecil yang bahkan tidak tercatat di peta, sebuah lampu gantung tua bergoyang pelan, menggantung di depan bangunan mungil berwarna hijau tua.

Arka menarik napas panjang, tangannya masih dingin meski sudah dimasukkan ke dalam saku jaket. Ia tidak tahu mengapa kaki membawanya ke gang ini — ia hanya ingin berjalan, menjauh sejenak dari ruang kantor yang penuh tekanan dan layar-layar tak berhenti menyala.

Di sisi lain gang, Tara juga melangkah pelan. Hujan tidak turun, tapi langit cukup gelap untuk membuatnya ingin mencari tempat teduh. Matanya yang lelah menangkap cahaya hangat dari jendela toko kecil, dengan papan kayu tua yang bertuliskan:

Tsukiyo Matcha

Tara mengernyit. Ia tak pernah melihat tempat ini sebelumnya. Tapi aroma matcha yang lembut dan manis seolah memanggilnya masuk. Dan ketika ia membuka pintu berderit itu, seseorang juga melangkah masuk dari arah berlawanan.

Mereka bertemu di ambang pintu.

Sejenak, mata mereka saling bertemu. Arka dengan tatapan bingung namun tenang, Tara dengan wajah terkejut yang segera berubah menjadi canggung. Di dalam kedai, hanya ada satu meja panjang dari kayu, lampu gantung kertas bundar, dan barista tua yang tersenyum seolah sudah mengenal mereka sejak lama.

“Selamat datang,” suara si barista lembut. “Kami hanya punya satu cup matcha tersisa malam ini.”

Tara dan Arka sama-sama diam. Arka menoleh ke arah Tara, lalu ke si barista.

Lihat selengkapnya