Secangkir Matcha

imagivine
Chapter #6

Ketika Satu Pihak Tak Hadir

Tiga hari setelah malam mereka saling menggenggam tangan di bawah bulan sabit, Tara datang kembali ke Tsukiyo Matcha dengan langkah ringan dan senyum kecil. Malam itu terasa berbeda — bukan karena suasananya, tapi karena hatinya.

Ia datang lebih awal dari biasanya. Mungkin karena terlalu ingin melihatnya.

Cangkir matcha masih mengepulkan uap. Tapi kursi di seberangnya kosong.

"Dia akan datang," bisik Tara meyakinkan dirinya sendiri.


Jam Terus Bergerak, Tapi Tidak Ada Arka

Lagu jazz lembut tetap mengalun dari radio tua di pojok kedai. Tara menatap jam dinding — jarumnya bergerak, tapi hatinya tidak.

Setengah jam berlalu.

Kemudian satu jam.

Masih tidak ada Arka.

Tidak ada notifikasi di ponselnya. Tidak ada pesan. Tidak ada kabar.

Tara mencoba tertawa. “Mungkin dia ketiduran,” gumamnya, pura-pura cuek.

Lihat selengkapnya