Setelah satu minggu libur kerja, Ayu pun kembali ke kantor, namun sayangnya kembalinya Ayu ke kantor justru menyisakan luka bagi Aldo dan Tiara, pasalnya saat itu Ayu berpamitan kepada keduanya untuk resign.
"Ayu, akhirnya masuk juga," kata Tiara.
"Akhirnya Yu, sepi banget nggak ada lu," tambah Aldo.
Setelah meletakan tas di mejanya, Ayu pun bergegas ke ruangan Bu Silvia.
"Ngapain itu Ayu ke ruangan Bu Silvia?" tanya Aldo.
"Entah, abis cuti, mungkin ada yang diurus," jawab Tiara.
Untung saja tepat di waktu itu Bu Silvia sedang berada di ruangannya.
"Permisi," kata Ayu.
"Eh Ayu, duduk," jawab Bu Silvia.
"Ada apa Yu? Have fun, liburannya kemarin," tanya Bu Silvia lagi.
"Maaf bu jika ini terkesan mendadak, saya mau mengajukan resign," kata Ayu sambil menyerahkan surat.
"Lho ada apa? mendadak sekali," jawab Bu Silvia kaget.
"Maaf Bu, saya tidak bisa menjelaskan alasannya secara rinci, namun keputusan ini sudah saya pikirkan matang-matang," bebernya.
Dengan berat hati, Bu Silvia pun merelakan Ayu untuk keluar dari perusahaannya.
"Baiklah, kalau keputusan kamu memang sudah bulat, saya juga tidak bisa menahan kamu, semoga di luar sana kamu sukses melebihi karier kamu di sini ya Yu, terima kasih atas kerjasamanya selama ini," kata Bu Silvia.
"Terima kasih Bu, terima kasih atas pengalaman yang begitu luar biasa selama di sini," tukas Ayu.
Sambil menahan tangis Ayu pun membereskan barang-barang yang ada di mejanya.
"Yu, kenapa?" tanya Tiara yang heran melihat Ayu beberes.
"Tir, Do, aku pamit ya, maaf udah nggak bisa membersamain kalian lagi di sini, mulai hari ini aku berhenti kerja di sini, terima kasih ya untuk semuanya, maaf kalau selama kerja aku bikin kalian kesel," ucap Ayu.
Aldo dan Tiara punkanget mendengar ucapan Ayu tersebut.
"Yu, yakin? masa gara-gara Khair kamu korbankan karir yang udah lama kamu bangun?" tanya Aldo menyakinkan.
"Bukan karena Khair, emang udah lama banget dengan rutinitas yang sama, kayaknya kau mulai penat dan harus cari hal baru," urai Ayu.
"Tapi kamu yakin Yu?" tanya Tiara lagi.
"100 persen yakin Tir, sudah aku pikirkan matang-matang soal ini," bebernya.
"Ya udah kalau memang sudah kamu pikirkan matang-matang, sehat-sehat ya Yu, sukses selalu," kata Tiara.
"Maafin gue ya Yu kalau gue banyak salah sama lu, sukses di mana pun berada," kata Aldo.
"Aku pamit ya guys," tutup Ayu.
Entah mengapa setelah melakukan hal itu Ayu merasa lega, meski harus merelakan karirnya setidaknya keputusan Ayu itu sekaligus menghapus memori indah bareng Khair yang pernah terjadi sebelumnya di sana. Ia pun sedikit merasa lega setelah memutuskan untuk meninggalkan tempat kerjanya itu, namun Ayu belum memiliki planning apa-apa setelah memutuskan untuk resign. Sesampainya di rumah Imal pun kaget melihat Ayu yang sudah pulang.
"Lho kak kok udah pulang? kan masih siang?" tanya Ikmal kaget.
"Kakak resign," jelas Ayu.
Ikmal pun tak percaya dengan apa yang diucapkan Ayu barusan.
"Serius? bercanda ah," kata Ikmal.
"Nggak, beneran kakak resign," ucap Ayu.
"Terus kakak mau ngapain?" tanya Ikmal lagi.
"Belum tahu sih, cuma untuk beberapa waktu ke depan bakal istirahat dulu, selama ini sibuk kerja sampai nggak pernah nikmati hidup, pengen aja slow living," urai Ayu.
Untuk beberapa waktu ke depan Ayu memang belum memiliki planning untuk pindah kerja, kini hari-hari Ayu gunakan untuk kegiatan sosial dan juga me time. Bahkan saat ini Ayu tengah disibukkan dengan kegiatan sosialnya, ia juga menjadi salah satu kakak asuh di salah satu panti asuhan ternama, ia kerap menghabiskan waktunya di panti untuk sekedar bermain bersama adik-adik yang kurang beruntung. Meski kegiatan itu sederhana ternyata bisa membuat Ayu tenang dan sejenak meredakan rasa sakit di hatinya.
Di sela-sela kesibukannya di panti asuhan, Ayu juga sempat mengikuti kursus memasak dan baking untuk lebih meningkatkan skill nya dalam mengolah bahan pangan, jhal itu pun dijalani Ayu dengan sepenuh hati, sebab menurut Ayu memasak juga merupakan salah satu metode healing bag dirinya. Buntut dari hal itu tercetus lah ide untuk Ayu berbisnis dibidang kuliner, dengan modal seadanya Ayu pun menyewa ruko kecil untuk memulai bisnis toko kue. Saat itu juga Ayu memutuskan untuk memulai hidup baru dan keluar dari rumah Ikmal.
Ayu pun menata sudut-sudut toko kuenya dengan penuh cinta, ia menghias bagian-bagian sudut toko dengan bunga-bunga kesukaannya. Di rak display kue, Ayu juga menghidangkan kue-kue lucu hasil tangan dinginnya. Berada di ruangan itu, Ayu pun merasa bahagia dan menjadi diri seutuhnya, akhirnya kini ia menjalani pekerjaan yang sesuai dengan hobinya.
"Kue-kue udah mateng, udha cantik di display, tempat udah bersih, bunga-bunga juga udah tertata rapi, saatnya buka store," ucap Ayu penuh semangat.
Ia pun sangat ramah melayani para pembeli yang berkunjung ke toko kue mungilnya.
"Selamat siang, mari silakan, ini kami ada cookies, ada empat rasa, ini untuk brownies, ada tiga rasa, dan ini best seller kita, redvelvet cake," ucap Ayu saat melayani pelanggannya.
"Mau choco cookiesnya, minumnya milk shake, dine in ya," kata pelanggan.