Pemilihan OSIS sudah di depan mata, Juan berlarian menuju sekretariat OSIS untuk menghantarkan syarat menjadi anggota OSIS, berkasnya masih belum tersusun rapi, tapi sebentar lagi ruangan OSIS akan tutup karena jam istirahat hampir berakhir dan ini hari pendaftaran terakhir.
Ramai sekali sekretariat OSIS kali ini, banyak juga yang mendaftar di hari terakhir ini. Juan antri dengan siswa lainnya, pendaftaran dipercepat dan tidak ada cek data dilakukan oleh panitia rekrutmen anggota baru mengingat jam istirahat. Tiba giliran Juan, diletakannya berkas yang sudah cukup rapi itu dan berlalu pergi.
"Hufftt ... Hampir aja telat, kalo telat batal dong jadi anggota OSIS," desisinya berjalan kembali menuju kelas.
Di koridor menuju kelas, ada gadis kecil mungil, sebahu Juan kira-kira. Dia memegang kertas fotocopy, dan tak hentinya memperhatikan orang sekitar menelisik satu persatu wajah orang tersebut. Juan melihatnya curiga karena tidak biasanya ada yang seperti itu.
Beralih dari arah menuju kelas, Juan melangkah menuju belakang gadis itu, gadis itu belum berbalik kala Juan tepat berdiri di belakangnya. Masih memerhatikan sekitar melihat orang yang lewat baik itu name tag ataupun wajahnya.
Beruntung Juan tinggi, dia bisa menelisik isi kertas itu dari belakang. Saat ia telisik itu, gadis mungil di depannya berbalik, keduanya terkejut.
Mata gadis itu melotot tak terelakkan, mungkin korneanya ingin melompat saking terkejutnya. Ia berusaha menengadah, pria yang berdiri di belakangnya ini tinggi, lama mereka bertatap hingga akhirnya Juan mengulurkan tangan. Luna kira dia mengajak kenalan, disambutnya tangan itu, dijabatnya dan mencetuskan namanya.