Blurb
Dalam keputusasaan akibat kesendirian, Sael memutuskan untuk menemui akhir dengan melompat dari lantai 2 sekolahnya. Namun, ironisnya, tindakan itu hanya mengantarkannya pada kelumpuhan.
Terbaring di kursi roda membuat Sael merenung, bertanya-tanya bagaimana ia akan mampu kembali ke sekolah yang sunyi tanpa kehangatan teman, dengan tubuh yang kini telah cacat?
Merasakan keputusan itu membuat Sael mencoba mengakhiri hidupnya lagi dengan sebuah pisau dapur. Akan tetapi, dihentikan oleh tindakan keras dari ayahnya, Pak Hendri. Pak Hendri memutuskan untuk memindahkan Sael ke sekolah Ar-Rohma, sebuah sekolah khusus untuk penyandang disabilitas.
Pak Hendri berharap, Sael akan belajar banyak hal dari mereka, yang mana dengan banyaknya kekurangan di tubuh mereka. Namun, mereka masih bangga menantang dunia.
Namun, yang tak terduga, di balik dinding sekolah yang penuh dengan tantangan, Sael menemukan kehidupan yang bersemi. Di antara teman-teman sejawatnya, ia menemukan sahabat sejati, makna kehidupan yang sesungguhnya, kehangatan sebuah keluarga, dan, yang paling mengejutkan, cinta yang mengubah segalanya.
Sebuah novel dengan perjalanan penuh emosional dan pelajaran hidup.