Blurb
Ketika keadilan kehilangan arah, siapakah yang pantas menegakkannya?
Ira sang Bayangan terluka dan menghilang. Kota kembali tenang. . . untuk sementara. Hingga muncul sosok baru: penerus Bayangan. Namun berbeda dari pendahulunya, ia membunuh tanpa prinsip. Tanpa batas.
Arumi, kini dihantui oleh pilihan antara kebenaran dan hukum, dipaksa menghadapi kenyataan bahwa keadilan tidak selalu berjalan lurus. Saat wajah-wajah berpengaruh mulai tumbang, dan darah tak bersalah ikut tercurah, keduanya harus kembali bersatu bukan untuk membunuh, tapi untuk menyelamatkan apa yang tersisa dari nilai keadilan itu sendiri.
Darah akan tumpah. Kepercayaan akan diuji. Dan di akhir segalanya, hanya satu pertanyaan yang tersisa:
Apakah keadilan bisa lahir dari bayang-bayang dosa?