Jakarta, 23:47 WIB
Hujan turun seperti peluru, menimpa aspal dan atap-atap kota. Di gang sempit kawasan Tanah Abang, suara langkah kaki terdengar pelan, namun pasti.
Pria bertopi hoodie hitam itu berjalan tanpa terburu-buru. Wajahnya tersembunyi dalam bayang, hanya matanya yang terlihat dingin, tajam, dan tak mengenal ampun.
Di tangannya tergenggam sebilah pisau berkilau. Ia berhenti di depan sebuah pintu besi berkarat, lalu mengetuk tiga kali.