Secret

Janis Etania
Chapter #16

Chapter 15

“GHI! BAGI JAWABAN MAT!”

“Nyontek terus lo. Kapan pintarnya nanti?”

“AKU GAK KERJAIN KEMARIN! AKU LUPA! AYOLAH! KAMU JUGA GAK NGAJARIN!” teriak Selina, memohon tapi juga memaksa.

Sudah sekitar tiga hari berlalu sejak mereka bertengkar di Hari Jumat, sekarang Selina sudah berbaikan dengan Arghi. Bukan hanya Arghi, tapi juga Jero. Setelah berbaikan, Arghi mengantarkannya kembali ke rumah dan akhirnya mengobrol bersama Jero. Kebetulan Zaylnda tengah pergi ke rumah seseorang yang kebetulan temannya, sekaligus hendak membuatkan baju untuk temannya, dibayar. Jadi, mengobrol sekaligus bekerja. Zaylnda memang bekerja sebagai pembuat baju. Awalnya akan dipesan, mendiskusikan mengenai pembayaran, kemudian membuat baju dan diantarkan, biasanya ojek, tapi jika teman Zaylnda sendiri maka dia akan mengantarkan sendiri.

Sekarang hari Senin dan sesuai perkataan Selina, Arghi hanya hangat di hari mereka bertengkar. Sisanya tidak seperti sekarang.

Sebenarnya dia tidak lupa mengerjakan tugas, Arghi juga berkali-kali mengingatkan dan akan mengajarinya. Tapi Selina menolak dengan berbagai alasan karena dia berpikir, hari ini dia akan meminta dan menyontek. Dia malas belajar. Tapi ternyata tidak semudah itu.

“Lo gue udah tanya, nawarin, elo aja banyak alasan,” ketus Arghi. “Lo kira gue gak tahu lo sengaja biar hari ini gue kasih contekan?”

“Iya, hehe,” jawab Selina jujur diakhiri cengirannya. “Lagian kan aku malas belajar. Kamu kan sekalian kasih ke teman-teman kamu nanti.”

“Gak,” pelitnya.

“Arghi! Pelit banget sih!”

“Bukan pelit, cuman biar lo disiplin.”

“Ya kan tinggal kasih. Kamu juga tahu aku enggak bisa MAT. Kamu juga pasti nanti kasih teman-temanmu.”

“Kamu beda sama mereka.”

“Kok gitu?!” pekiknya tak terima.

“Lo pacar gue,” jawab Arghi yang sukses membuat pipi Selina rasanya memanas. Sial. Damage Arghi saat mengatakannya sangat kuat.

“Kalau aku?” tanya Drake dengan santai seraya meminum minumannya. Baru saja selesai menyalin PR Arghi.

“Babu aku,” jawab Galang mewakili Arghi.

“OHOK!”

“ANJIR! JANGAN MATI DULU, DRAKE! NANTI GUE DITUNTUT! MATINYA BESOK AJA!” teriak Galang dramatis ketika Drake yang tengah minum tersedak.

“Bibir lo gue sleding ye!” kesal Drake.

“Bibir lo juga! Kalau kesedak, enggak usah muncratin ke gue anjir! Mana pasti bau jigong!” kesal Alister yang terkena semburan sedikit dari bibir Drake yang tersedak. Berkali-kali mengusap dirinya dengan tissue basah. Padahal dia sedang sibuk menyalin PR Arghi.

Drake sendiri menyengir tanpa dosa. “Ya maaf. Salahin Galang.”

“Kok gue?” protesnya.

“Lo yang bikin gue kaget.”

“Ya kagak lah!”

“Udah, jangan berantem. Ganggu gue aja,” ujar Aydan yang memang setiap pagi belajar. Memang orang pintar berbeda.

“Iya deh, iya. Maafkan aku, Baginda Raja,” ujar Galang seraya menyatukan kedua tangannya.

“Eh Arghi! Bagi tugas!” panik Selina. Melupakan mengenai rasa malu dan tersipunya tadi karena lebih menakutkan gurunya. Walau sebenarnya waktunya masih lama, tapi tetap saja dia harus menyalin dan membujuk Arghi.

Lihat selengkapnya