Secret

Janis Etania
Chapter #34

Chapter 33

“Sel telor, gimana?”

“Lo oke kan, Sel?”

“Lo gak di apa-apain kan sama guru-guru? Takutnya ada yang nuduh.”

Teman-temannya dengan cepat bertanya ketika Selina baru saja keluar dari ruang guru bersama Noah. Hanya saja Noah sudah pergi terlebih dahulu. Sekarang sudah pulang, cukup lama Selina ditanya. Sebenarnya lama di ruang BK karena tadi harus mengantri dengan anak-anak yang bermasalah juga. Tadi saat istirahat mereka memang istirahat kedua.

Selina tersenyum tipis. “Gak,” jawabnya. Arghi tahu, Selina sebenarnya sedang sedih atau kesal. Hanya saja dia berusaha menyembunyikannya.

“Lo oke?” tanya Keira ragu.

“Iya.”

“Gak usah bilang oke kalau aslinya enggak,” ucap Arghi membuat semua menoleh padanya. Arghi kemudian memegang kedua pundak Selina. “Ada guru yang marahin lo? Banyak yang percaya sama lo?”

Selina menghela napas. Wajahnya lesu sekali. “Ada yang percaya, ada yang enggak. Maklum aja, aku kan anaknya gini-gini juga pernah kena masalah, bukan anak kesayangan juga. Pas di ruang BK, aku males. Ibunya kayak enggak kasih solusi, kebanyakan berusaha mojokin.”

“Aneh emang ye guru-guru. Pilih kasih banget,” kesel Galang.

“Emang. Apalagi guru cewek. Guru BK kan emang gak jelas. Heran banget guru begitu bisa jadi BK. Dia sering mojokin muridnya,” ucap Gavin.

“Iya, tapi sama murid yang dia suka bakal dibela mati-matian,” ucap Erland.

“Terus tadi gimana kasusnya?” tanya Aydan.

“Ditutup, katanya yang penting udah ketemu uang kasnya,” jawab Selina.

“Hah? Terus yang nuduh lo gimana? Nama baik lo gimana?” tanya Keira langsung.

“Ya udahlah, mau gimana lagi?”

“Wah! Gak bisa gitu! Lo bisa dipikir pelakunya!” teriak Justin tak terima.

“Lo bisa dicap jelek!” Ravelino memekik.

“Gue yakin nih si Emak Lampir pelakunya!” kesal Galang.

“Sel.” Arghi memegang kedua lengan Selina membuat gadis itu menatapnya. Arghi menatapnya begitu serius.

“I-Iya?” Selina jadi gugup sendiri.

“Gue janji gue bakal nemuin pelakunya, gimanapun caranya. Gue bakal bersihin nama baik lo,” ucapnya begitu serius.

***

“Mau ngomongin kasus Selina ya?” tanya Alister seraya menyeruput minuman es tehnya.

Lihat selengkapnya