Hari ini Arghi benar-benar datang pagi ke sekolah. Selina bahkan harus buru-buru bersiap karena selama di rumahnya Arghi benar-benar buru-buru ingin ke sekolah, padahal jam masuk masih lumayan lama. Bukan tanpa alasan Arghi yang biasanya santai menjadi buru-buru. Semua karena Arghi sudah tahu siapa pelakunya dari Queen. Sejak kemarin Arghi ingin langsung menghampiri, hanya saja pelaku yang dikatakan Queen sudah pulang sepertinya.
“Arghi, pelan-pelan nanti ngomongnya sama dia,” ucap Selina pada Arghi. Keduanya sekarang di koridor, sedang berjalan ke kelas. Arghi jalannya bahkan cenderung cepat. Arghi juga tak menjawab ucapan Selina. “Ghi! Nanti tetap disamping aku ya, Ghi!”
Selina memekik ketika Arghi sudah pergi terlebih dahulu masuk ke kelas, Arghi buru-buru sekali. Arghi langsung berjalan ke kursi belakang, orang yang diincarnya sejak kemarin, pelaku yang dikatakan Queen. Teman-temannya sebenarnya tidak yakin, Arghi juga tidak yakin.
Cewek yang dihampiri Arghi mendongak. Gadis dengan kacamata hitam bulat, rambut diikat setengah melihat Arghi dengan gugup atau mungkin takut. Name tag-nya tertulis nama Mawar. Mawar gadis yang terkenal culun di kelas mereka, tertutup dan tidak punya teman.
“A-Arghi?” Mawar memanggil dengan gugup.
Anggota Blood Kick juga ikut menghampiri sehingga menggeromboli Mawar membuat Mawar semakin gugup. Orang yang sudah ada di kelas sudah melirik ke arah Mawar. “A-Ada apa ya, Ghi?” tanya Mawar.
“Lo yang masukin uang kas kedalam tas Selina?” tanya Arghi, langsung ke inti. Bisa dilihat hampir satu kelas terkejut mendengarnya.
Mawar membulatkan mata terkejut. “H-Hah? Maksud kamu?”
“Lo yang masukin uang kas ke tas Selina?” ulang Arghi, lebih dingin.
Mawar menelan ludah sejenak. “B-Bukan aku, Arghi, kamu emang tahu darimana hal itu?”
“Gak usah bohong sama gue.”
“Aku serius, Ghi,” jawab Mawar.
Arghi terdiam sejenak seperti menganalisis. Mawar kelihatan gugup, dia tidak berani menatap Arghi. Tapi karakter seperti itu sebenarnya sudah melekat dalam diri Mawar. Jadi jika mencurigai Mawar lebih dalam karena sikapnya ini sepertinya kurang pas.
“Ghi, lo percaya sama Queen? Gue sih ragu,” bisik Galang yang berdiri disamping Arghi.
“Iya sih, ya kali Mawar yang lakuin.” Drake ikut berbisik disamping Arghi.
Arghi diam, memikirkan perkataan teman-temannya dan juga sebenarnya ragu. Mawar melakukan itu? Apa motifnya? Selina tidak pernah berbuat apapun yang merugikannya, bahkan sering tersenyum ketka berpapasan dengan Mawar, dimana jarang orang melakukannya.
Apakah Queen teman Aurel? Bersekongkol dengan Aurel untuk menuduh Mawar?
“Lo gak usah pura-pura, mentang-mentang muka lo emang culun dan kayak wajah enggak mungkin berbuat dosa.”