Secret

Janis Etania
Chapter #48

Chapter 47

“Bangun juga, Sel.”

Selina yang menguap, buru-buru menutup mulut ketika Zaylnda masuk. Dia tertawa kecil dan mengangguk. “Iya, Ma,” jawabnya dengan suara serak karena baru saja bangun. Dia melirik jam yang menunjukkan pukul setengah enam sore. Sore menjelang malam. “Teman-teman aku udah pulang ya, Ma?”

Zaylnda mengangguk. “Iya. Enggak lama setelah kamu ke kamar.”

“Ohhh.”

“Sel, Mama mau nanya sama kamu,” ucap Zaylnda. Kemudian dia duduk disamping Selina.

“Nanya apa, Ma?”

“Begini, Sel, Mama rencana mau pergi ke Bali, kita bakal ninggalin rumah ini, waktunya masih belum ditentukan. Tapi nanti kamu sama Bang Jero ikut Mama ya?”

Selina sukses terkejut mendengar pertanyaan ibunya. Bali? Ninggalin rumah? Artinya mereka akan pindah ke Bali dan tidak kembali ke Jakarta?

***

“Gak sakit, Ghi? Pas diobatin kayak enggak ada ses sos ses,” tanya Galang kepada Arghi yang luka-lukanya sedang diobati, tapi Arghi tidak merespon, hanya menatap lurus kedepan. Datar sekali.

Memang luka-lukanya biasa sudah diobati oleh keluarganya. Hanya saja kali ini, Arghi tidak pergi ke rumahnya, melainkan langsung ke markas. Mereka memanggil Queen untuk membantu mengobati Arghi. Untungnya Queen mau dan lumayan ahli dalam hal ini.

“Dia gak lemah kayak lo,” ucap Queen yang sudah selesai mengobati.

“Iya deh. Makasih udah mau ngobatin Arghi,” ucap Gavin.

Queen menatap sekilas, sebelum melanjutkan memasukkan peralatan yang berhubungan dengan obat-obatan ke dalam kotak P3K di markas Blood Kick. Ternyata mereka memang selalu menyiapkan di markasnya. Bagaimanapun mereka geng, jadi kalau mendadak diserang ada kotak P3K yang bisa membantu.

“Gue dateng bukan karena peduli. Tapi...,” Queen sengaja menggantungkan ucapannya, menatap Aydan dan tersenyum. “Gue mau ketemu Aydan. Kasih lihat juga betapa hebatnya gue dalam pengobatan. Nanti kalau dia luka, dia udah tahu keahlian gue.”

“Haduh!”

“Anjay!”

“Gila, Aydan! Udah jago tuh! Nikah aja langsung!”

Teriakan heboh teman-temannya mengiringi membuat Aydan berdecak. Sedangkan Queen hanya tersenyum seakan tak terjadi apapun membuat Aydan hanya memutar bola mata malas.

“Eh, tapi, Ghi, lo mau sampai kapan begini? Lo udah lumayan lama berjuang, tapi lo masih belum dibolehin ketemu Selina,” ucap Alister.

Lihat selengkapnya