Secret Admirer

Rassyah Raffana F
Chapter #1

"Pertemuan"

Matahari pagi pun sudah menampakkan sinarnya, kini gadis dengan dress putih selutut, di balut dengan gardigan berwarna biru muda, di padukan dengan sepatu kets putihnya yang terlihat sangat elegan ketika ia kenakan itu sudah siap untuk berngkat ke kampus, tidak lupa dengan rambut sebahu yang di gerai itu menambah kecantikannya bagaikan bidadari yang baru saja turun dari surga.

Sebelum ia berangkat ke kampus ia tidak lupa untuk sarapan bersama kedua orang tuanya dan abangnya yang kini sudah siap di meja makan.

“Pagi ma, pa, eh ada abang Derrel. Tumben belum berangkat bang.” sapanya dengan senyuman manisnya

“Pagi sayang.” ucap kedua orang tuanya

“Iya hari ini abang ada kelas jam 9, kamu mau bareng abang gak?” tanya abangnya

“Boleh deh bang.”

“Yaudah tapi kamu jangan lama-lama ya makannya.”

“Iya bang iya....”

           Gadis itu duduk di sebelah abangnya dan langsung mengambil sebuah roti yang menggunakan selai coklat dan di dampingi dengan susu rasa vanilla kesukaannya.

           Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka pun selesai makan dan langsung berpamitan pada kedua orang tua mereka. Selesai mereka berpamitan, mereka pun langsung berangkat ke kampus dengan mobil sport milik abangnya itu.

           Mereka berdua memang sekali terkenal sebagai kakak dan adik yang goals kata-kata mahasiswa di sana. Tetapi mereka tidak merasakan itu dan bersikap selayaknya mahasiswa pada umumnya.

*#*

           Setengah jam kemudian mereka pun sampai kampus, jarak kampus dari rumah mereka tidak terlalu jauh jaraknya memang.

“Nanti pulang bareng abang gak nanti ?”

“Engga deh bang kayaknya, soalnya aku selesai kelas jam 3 an terus ada janji sama temen aku mau ngerjain tugas bareng.”

“Oh yaudah kalau gitu, nanti kalau mau minta jemput kabarin abang aja ya.”

“Oke bang.” jawabnya dengan senyumannya

           Gadis tersebut langsung menghampiri temannya itu yang dari tadi melihat perbincangan kakak beradik. Selisih umurnya dengan abangnya sekitar 2 tahunan, jadi kalau mereka jalan berdua sering sekali di anggap pacaran.

“Vina, ya ampun kalian sweet banget sih udah kayak orang pacaran aja.” teriak Arana

“Apa sih lo, dia abang gue jangan belaga gila lo.” jawab Alvina

“Udah sarapan belum lo ?”

“Udah sih, kenapa lo belum sarapan ya ?”

“Hehehe, iya...”

“Aduhhh, kebiasaan banget sih. Kita mulai kelas jam berapa emangnya ?”

“Jam 8 sih, sekarang baru jam setengah 7. Keburu sih kalau sarapan dulu, yuk temenin gue.”

“Hmmm, yaudah ayok deh. Untung gue baik ya kan.”

           Mereka berdua pun ke kantin untuk sarapan, sebenernya Arana doang yang sarapan Alvina hanya temenin aja. Sesampainya di kantin Arana hanya memesan bubur ayam aja yang simpel dan cepet.

“Lo mau pesen apa? masa cuma ngeliatin gue makan aja sih, kan gak enak tau.”

“Gue pesen jus storberi aja deh.”

“Oke deh, lo tunggu sini gue pesenin dan karena lo udah mau temenin gue sarapan dengan baik hati gue bayarin lo.”

“Ahhh, baik sekali kamu tuh. Thank you Arana cantik tapi masih cantikan gue, hahaha.”

           Sambil menunggu Arana, kini Alvina hanya memainkan ponselnya saja. Pada saat ia sedang memaikan ponsel, ia melihat seorang cowok yang sedang membawa biola. Alvina baru pertama kali melihat cowok itu, gak tau kenapa ia tertari dengan cowok tersebut.

           Arana pun datang dengan di tangannya sudah ada makanan dan minuman yang Alvina pesan. Alvina pun masih tidak sadar atas kehadiran Arana, ia masih saja memperhatikan cowok tersebut.

“Vin...”

“Vina...”

“Alvinaaa...”

Alvina pun masih tidak sadar atas panggillannya Arana, sampai pada akhirnya Arana memanggil lengkap namanya Alvina pun baru tersadar.

“Alvina Fahira Anderson...”

“Eh iya iya apa...”

“Lo liatin apaan deh? sampe gue panggil gak nyaut-nyaut.”

“Itu cowok siapa sih? kok gue baru ngeliat dia ya.”

“Lo gak tau dia saiapa ?”

“Engga...”

“Dia itu Alvin Arsenio Baraa, dia vocalist sparkling band. Dia femous banget loh di kampus, dia satu angkatan sama abang lo.”

“Gue baru pertama kali liat gila ganteng banget ya.”

“Hati-hati deh ya, banyak banget dia fans ceweknya. Apa lagi dia di sukain sama Elsa si ketua geng The star.”

“Yaudah deh lo mending cepetan abisin makanan, nanti kita telat lagi.”

“Tadi lo kan nanya ya gue jawab, gimana sih lo vin vin...”

“Oh iya kan aku lupa kakak, maafin aku ya...” ucap Alvina dengan suara yang sengaja di imut-imutin

“Issshhh, sok imut lo jijik gue.” ucap Arana ambil memakan makanannya

 “Hehehe, emang gue imut kan lonya aja yang gak sadar...” ucap Alvina dengan tingkat kepedeannya yang begitu tinggi

           Arana tak menjawab ia melanjutkan makannya dan menghabiskan makanan itu. Selesai Arana makan mereka langsung ke kelas, karena tinggal setengah jam lagi mereka masuk kelas. Sebelum ke kelas Alvina mengajak Arana untuk pergi ke perpustakaan dulu untuk meminjam beberapa buku.

           Pada saat Alvina ingin mengambil buku yang letaknya berada di rak paling atas, ia ingin mengambilnya tidak sampai. Tetapi ia berusaha untuk bisa mengambilnya, sampai pada akhirnya ada tangan yang membantu mengambil buku tersebut. Dengan rasa penasarannya Alvina pun menengok ke belakang siapa yang mengambil buku tersebut. Ia pun kaget orang yang membantunya saat itu.

“Aduhhh ini gue halusinasi atau emang kenyataan ya? coba gue cubit pipi gue, eh sakit loh ini berarti gue bukan mimpi.” –ucap batinnya sambil mencubit pipinya

“Ini bukunya...”

“Halo, ini bukunya yang kamu mau ambil kan.” ucap cowok itu

“Eh iya iya, makasih ya kak...”

Lihat selengkapnya