Sudah sekitar seminggu berlalu, ini waktunya gladiresik. Alvina selama seminggu sudah berlatih sendiri dan juga beberapa kali ia juga berlatih bersama Alvin. Dan ini waktunya gladiresik, ia sekarang mempunyai satu kesempatan saja untuk berlatih. Gladiresik pun akan dimulai setelah selesai mata kuliah, sekitar pukul 4 sore gladiresik akan di adakan. Sebelum gladiresik, semua mahasiswa yang akan tampil di perkumpulkan di taman kampus. Alvin pun langsung menghampiri Alvina di perpustakaan, pada saat Alvina sampai kampus ia pasti langsung ke perpustakaan. Alvin pun sudah hafal sekali dengan kebiasaan kecil Alvina.
Pada saat Alvin sampai di perpustakaan pun ia langusng mencari Alvina di sekeliling perpustakaan itu. Sampai pada akhirnya ia bertemu Alvina yang sedang mengerjakan tugasnya disana.
“Alvina...” panggil Alvin agak sedikit teriak sambil menghampiri Alvina yang sudah sedang berada di meja perpustakaan dengan leptop dan beberapa bukunya itu.
“Suttt, ada apa kak? ini perpustakaan kak jangan berisik.” jawab Alvina sedikit membisik, dan berusaha memperingati Alvin agar jangan terlalu keras suarnya
“Ayo kumpul dulu sebentar, soalnya nanti jam 4 kan ada gladiresik.” ucap Alvin yang menyampaikan informasinya
“Yaudah yuk, soalnya aku ada kelas nanti sih jam 11 an.”
“Nah iya, gue juga ada kelas terakhir sih nanti jam 12 an. Yaudah cepetan rapihin tuh buku-bukunya.”
“Iya kak, ini juga lagi di rapihin.” ucap Alvina yang sambil merapihkan buku dan leptopnya
Selesai Alvina merapihkan semuanya, mereka pun langsung menuju taman. Yang sudah banyak mahasiswa yang berkumpul.
Sesampainya mereka di taman, semua mata langsung tertuju pada Alvina dan Alvin yang datang berdampingan itu. Alvina pun terkejut yang akan tampil besok banyak sekali mahasiswanya, apalagi mayoritas mahasiswanya adalah dari fakultas seni. Mereka berdua pun langsung duduk ditempat yang kasong dan mendengarkan apa saja yang dibicarakan ketua pelaksananya.
__________
Selesai mereka di briefing, Alvina langsung pergi ke kelas. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 lewat 30 menit, pada saat ia berjalan Alvina pun di tahan oleh Alvin.
“Eh kenapa ya kak ?”
“Nanti selesai gladiresik pulang bareng gue mau gak ?” tanya Alvin yang berusaha untuk mengajak Alvina
“Gak usah kak nanti aku pulang di jemput abang soalnya.” tolak Alvina
“Oh yaudah, nanti jangan lupa ya jam 4 sore di fakultas musik.”
“Iya kak, aku duluan ya.” ucap Alvina yang langsung meningglakan Alvina
Sedangkan Alvina hanya terdiam bingung disana, ada perasaan yang berbeda dengan Alvina. Ia merasakan kalau Alvina berubah sekali, tidak seperti biasanya.
Sebenarnya Alvina mau aja kalau pun pulang bareng, tapi ia tidak ingin memendam rasa lebih lama lagi ke orang yang gak tau perasaannya ke dia seperti apa. Lebih baik Alvina menyerah dengan rasa yang ada, cukup ia simpan saja. Karena menurutnya mencintai atau menyayangi seorang itu tidak harus memiliki, cukup mendoakan agar dia selalu bahagia dimana pun dan kapan pun dia berada.
__________
Ketika Alvin hendak ingin pergi ke fakultasnya, tiba-tiba Arana menghampirinya disana secara tiba-tiba. Alvin pun bingung, ada apa Arana menghampirinya secara tiba-tiba.
“Kak butuh waktu sebentar boleh ?” tanya Arana
“Iya boleh, ada apa ya? tumben lo nyamperin gue.”
“Gue cuma mau sampaikan sesuatu ada seseorang aja kak.”
“Apa deh? dari siapa emang ?” tanya Alvin yang masih bingung dan tidak mengerti
Arana pun kangsung mengeluarkan gantungan tersebut. Tadinya Arana ingin memberikannya minggu kemarin, tetapi ia selalu tidak bertemu dengan Alvin. Dan sekarang kebetulan sekali Alvin ada di daerah yang tidak jauh dari fakultasnya. Arana pun langusng memberikan gantungan tersebut ke Alvin.
“Apa ini ?” tanya Alvin yang sepertinya masih bingung sekali
“Itu ada surat, nanti suratnya di baca pas lo udah di rumah aja ya kak. Terus gantungannya lo pakai ya, supaya yang kasih itu senang juga ketika lo pakai gantungan itu.” jelas Arana
“Tapi ini dari siapa dulu ra ?” tanya Alvin yang masih bingung sekali
“Dari teman satu fakultas gue kok.”
“Siapa namanya ?”
“Gue gak bisa kasih tau kak, yaudah ya gue duluan. Ingat kata-kata gue tadi kak di pakai dan baca suratnya pas udah di rumah.” ucap Arana sekali kagi
Arana pun langsung meninggalkan Alvin disana. Sedangkan Alvin masih terdiam bingung, ia masih bertanya-tanya siapa yang memberikan ini padanya.
Ia pun langsung menyimpan surat itu dan menyimpan gantungan tersebut di dalam tasnya, Alvin pun langsung menuju ke kelasnya.
*#*
Kini Alvina dan Alvin sudah berada di tenda backstage yang sudah disediakan untuk band Alvin dan juga Alvina. Alvin terus memperhatikan Alvina yang tampaknya gugup dan takut, ia pun langusng menghampiri Alvina saat itu juga ia menenangkan Alvina.
“Lo kenapa lagi vina? kayaknya gugup banget deh.” tanya Alvin