Secret Admirer

Rassyah Raffana F
Chapter #16

"Konser dan Kepanikan"

Keesokan harinya, kini dua insan yang berbeda sedang duduk terdiam di bangku mobil. Tak ada perbincangan sedikit pun dan juga tak ada topik pembicaraan antara mereka berdua. Semenjak Alvin membaca surat itu, ada rasa yang berbeda saat membacanya. Ia merasakan juga ada yang aneh terhadap Alvina hari ini.

           Tetapi Alvin pun langsung melajukan mobilnya, agar langsung sampai di kampusnya. Sekarang sudah pukul 6 pagi artinya mereka berdua sudah terlambat, akibat Alvin yang bangunnya kesiangan hari ini. Alvina juga heran terhadap Alvin, pikirannya pun bertanya-tanya. Alvin tidak seperti biasanya, ada hal yang ia pikirkan dan Alvina pun tidak tau apa itu. Alvina berusaha untuk tidak peduli sama sekali, ia tidak ingin menanyakan apapun itu terhadap Alvin. Yang Alvina inginkan sekarang adalah, ia hanya ingin cepat sampai dan meghilangkan keadaan canggung saat ini.

__________

           Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di kampus juga, dan kebetulan sekali di parkiran sudah ada Jonathan dan Giovano. Avina pun sangat senang sekali, ketika ada dua orang tersebut. Karena mereka berdualah yang dapat mencairkan suasana yang menurut Alvina ini sangat canggung dan tidak asik.

“Ya ampun, lama banget si vin.” ucap Jonathan

“Kita berdua udah nungguin lo dari jam 6 nih vin.” sambung ucap Giovano

“Iya maaf ya kak, ini salah Alvina juga kok tadi sempat ada barang yang tertinggal.” ucap Alvina secara spontam

“Eh engga, salah gue yang tadi bangunnya kesiangan. Sorry ya Jo, Gio...” bantah Alvin dan langsung meminta maaf pada kedua temannya itu

“Yaudah yaudah, sekarang kita langsung aja deh siapin semuanya.”

           Mereka pun langsung ke tempat yang kemarin mereka gunakan, di sana mereka menyiapkan semuanya. Acara akan di mulai pukul 9 pagi, sedangkan pukul 8 mereka harus sudah siap semuanya.

           Pada saat mereka sedang berjalan ke arah tenda yang kemarin, Alvina bertemu dengan abangnya Derrel. Ia pun sangat kaget sekali, sebab ia tidak pernah bilang kalau dirinya akan mengikuti konser musik di fakultas abangnya itu. Alvina pun ingin meminta waktu sebentar kepada Alvin dan kedua temannya itu agar mengobrol bersama abangnya itu.

“Kak, minta waktu sebentar ya. Nanti aku nyusul kok, ada urusan dulu.” izin Alvina

“Iya vina gapapa kok.” jawab Jonathan

“Kita duluan ya vina, kalau udah selesai langsung ke tempat yang kemarin ya.” ucap Giovano

“Oke kak.”

           Alvina pun langsung mengobrol di jembatan penghubung fakultas mereka, sedangkan Alvin pun curiga atas sikap Alvina tadi. Ia pun mengikuti Alvina dan mendengarkan Alvina dan Derrel berbincang.

“Kok kamu gak bilang abang, kalau ikut konser ini ?” tanya abangnya yang langsung ke intinya

“Aku tapi udah bilang sama mama kok bang. Dan mama tau itu kalau aku ikut konser ini, kak Alvin juga udah pernah ketemu mama. Pas aku mau kenalin abang ke kak Alvin, eh abangnya belum pulang.” jelas Alvina

“Kenapa harus sama Alvin sih ?” tanya abangnya dengan wajah yang mulai bingung

“Dia ngajakin aku kak, dia juga yang buatku selalu percaya diri kak.”

“Kamu suka sama dia ?”

“Udah bang nanti lanjut lagi ya, aku soalnya mau siapin semuanya dulu bang.” ucap Alvina yang mengalihkan pembicaraan abangnya itu

“Jawab dulu vina....”

“Ngomong apa sih abang? udah deh bang aku udah di tungguin bang. Nanti aku jawabnya ya bang.” ucap Alvina

“Yaudah, kalau pun kamu suka sama dia. Jauhin dia ya, abang gak mau nanti kamu tersakiti lebih dalam lagi.” ucap abangnya

           Mereka berdua pun masih belum tersadar kalau dari tadi Alvin mendengarkan percakapan mereka berdua. Alvin pun kaget kalau Alvina itu adiknya Derrel dan benar sekali kecurigaannya terhadap Alvina.

“Hmmm, yaudah ya bang. Aku kesana dulu, udah tungguin bang soalnya.”

“Yaudah, pembicaraan kita belum selesai. Pulang baren abang, engga ada bareng Alvin ya.” ucap Abangnya

“Iya bang.” jawab Alvina yang langsung meninggalkan abangnya

           Sedangkan Alvin dia sudah meninggalkan tempat itu. Alvina pun langsung meninggalkan abangnya itu dan menghampiri kak Alvin dan kedua temannya itu. Sesampainya disana, lagi-lagi Alvin berubah menjadi canggung pada Alvina. Ia masih tidak menyangka kalau Alvina adalah adik dari temannya itu.

“Maaf ya kak lama.” ucap Alvina yang langusng meminta maaf pada Alvin dan kedua temannya itu

“Iya gapapa kok, kamu mau latihan lagi sama Alvin ?” tanya Jonathan

“Kak Alvin gimana? mau latihan lagi atau engga usah ?” tanya Alvina yang sangat canggung sekali

“Yaudah yuk latihan lagi.” jawab Alvin

“Ayolah vin, lupakan semuanya dulu. Ini mau konser, lo pasti bisa vin.” –ucap batin Alvin

           Alvina dan Alvin pun langsung latihan dengan lagu mereka berdia yang akan mereka bawain itu. Alvina masih seperti mimpi ia sudah berlatih dengan Alvin dan melangkah sejauh ini.

           Ketika ia sedang mencoba mengawali permainan, tetapi ada nada yang belum ia rasakan dan ia merasa tidak menyambung.

“Kak, aku gk bisa mulai dari awalnya.”

“Lo pasti bisa kok, ayo coba lagi.”

           Alvina pun berusaha mencoba lagi dengan melodi dan nada yang ia latihkan kemarin. Sampai pada akhirnya Alvina pun menyerah dengan semuanya, dan Alvin pun lagi-lagi membuat Alvina bangkit kembali.

“Ayo vina lo pasti bisa kok, yaudah kita awali melodinya berdua gimana ?”

“Yaudah kak.”

           Mereka pun melanjutkan latihannya, Alvin dan alvina pun memutuskan untuk memulai alunannya berdua dan bukan Alvina yang akan memulainya sendiri. Jonathan dan Giovano melihat mereka membawakan lagu tersebut, ia merasakan perasaan yang berbeda.

Lihat selengkapnya