Secret Admirer

Rassyah Raffana F
Chapter #20

"Bayangan Dirimu"

Waktu berjalan begitu cepat, sudah seminggu atas kabar dokter tentang keadaan Alvina. Dan sudah seminggu juga Jonathan yang menemani Alvina selama ini sehabis pulang kampus, Jonathan yang mengganti posisi Alvin saat itu.

           Pada saat Jonathan sedang menggenggam tangan Alvina dan menatapnya, tiba-tiba jari tangan Alvina bergerak secara perlahan. Jonathan pun yang melihatnya senang, ia pun langsung memanggil dokter saat itu juga. Ia sangat berharap kalau saat ini Alvina akan sadar kembali.

           Tidak lama dokter pun datang ke kamar Alvina bersama perawatnya, ia pun langsung memeriksa keadaan Alvina saat itu juga. Jonathan disana hanya bisa memperhatikan Alvina dan ia juga segera mengabarkan Derrel.

Derrel is calling.....

“Halo rel, lo dimana ?”

“Kenapa Jo? Gue di rumah sebenatar lagi gue kesana kok.”

“Cepetan kesini, sepertinya ada kabar baik dari Alvina, dia tadi jari tangannya bergerak rel.”

“Oke, gue jalan kesana sekarang.”

           Jonathan pun langsung memutuskan sambungan telponnya itu, ia pun kembali pengalihannya ke Alvina. Jonathan terus memandang Alvina saat itu, sedangkan dokternya memeriksa keadaan Alvina. Sampai pada akhirnya Alvina tersadar juga dari komanya, Jonathan pun senang sekali melihat Alvina sadar juga.

           Setelah dokter selesai memeriksa Alvina, ia pun langsung memberitahu kondisi Alvina yang membaik ke Jonathan. Dokter pun sangat bersyukur sekali atas kesadaran Alvina, kalau pun nantinya Alvina sudah tidak sadar lagi. Dokter menyarankan untuk melepaskan semua alat bantu pernafasannya saat itu. Tetapi Tuhan berkehendak lain dan diberikan mukjizat pada Alvina untuk dapat hidup kembali. Ketika di beri tahu seperti itu Jonathan sangat bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan dan juga dokter yang selalu memeriksa keadaan Alvina.

           Dokter pun keluar dari kamarnya Alvina, Jonathan pun langsung menghampiri Alvina saat itu juga. Pertama kali ia tersadar siapa nama yang ia sebutkan? ya, Alvin lah nama yang ia sebutkan pertama kali. Antara sedih dan juga senang ketika Alvina sadar, tetapi Jonathan menutupkan kesedihannya itu.

“Kak Jo, kak Alvin kemana ?” tanya Alvina dengan wajah yang belum pulih kembali

“Kak Alvin lagi banyak tugas, jadi dia tidak sempat kesini. Nanti kalau sudah selesai dia akan menemui kamu kok.” jawab Jonathan dengan alibinya

           Beberapa menit kemudian abangnya pun datang, Derrel lagsung memeluk Alvina saat itu juga. Begitu kangen dirinya pada Alvina, selepas Derrel mendapatkan kabar tersebut. Ia juga mengabari kedua orang tuanya saat itu juga, tetapi Derrel tidak ingin mengabari Alvin dan juga Arana. Entah mengapa Derrel tidak ingin mengabarkan Alvin dan Arana, mungkin dirinya masih membayangkan apa yang mereka berdua ceritakan saat itu.

“Alvina....” panggil Derrel dari depan pintu kamar dan langsung menuju Alvina untuk memeluk adiknya itu

Ketika di peluk abangnya itu, Alvina hanya diam saja.

“Alhamdulillah, kamu kenapa tidurnya lama sekali sih dek? kan abang kangen kamu tau.”

Alvina pun bingung, apa sebegitu lama dirinya tertidur. “Papa sama mama kemana bang ?” tanya Alvina

“Dikit lagi mereka sampai kok,” jawab abangnya

           Alvina mencoba untuk bangun dari tidurnya, tetapi kepalanya masih terasa sangat pusing sekali. Mungkin efek dari benturan keras yang entah itu sengaja di lakukan Elsa atau memang tidak sengaja.

“Kok kepala vina sakit banget ya ?”

“Kamu jangan bangun dulu vina, kamu masih belum pulih banget.” jawab jonathan

“Kak Jo sejak kapan ada disini ?” tanya Alvina

“Kan belakangan ini kak Jo yang jagain kamu vina.” jawab abangnya

           Alvina pun hanya terdiam saja, ia berfikir apa saja yang sudah terjadi. Alvina merasakan banyak sekali yang berubah. Arana, ia tidak melihat sahabatnya itu ada di sekitar dirinya. Alvin, pria yang ia sukai dan selalu baik saat itu pun tidak ada. Tetapi Alvina berusaha untuk berfikir positif akan semuanya.

__________

           Beberapa menit kemudian setelah menunggu, kedua orang tua Alvina pun datang dan langsung memeluk Alvina saat itu juga. Meraka sangat bersyukur sekali Alvina tersadar dari komanya itu.

“Alhamdulillah sayang, mama sama papa senang sekali.” ucap mamanya

“Sebelum kesini papa menemui dokter yang selama ini menangani kamu, katanya dua sampai tiga hari kamu sudah boleh pulang sayang.” jelas papanya

Lihat selengkapnya