Siang ini Alvina sedang berada di balkon kamarnya sedang bermain biolanya. Selama di rumah ia tidak pergi kemana-mana, hanya saja ia menghabiskan waktu dengan belajar dan di sela waktu bosan dan kosongnya ia isi dengan bermain biola.
Pada saat dirinya sedang asik bermain biola, ponselnya berbunyi yang menandakan adaa telpon masuk. Alvina pun langsung mengambil ponselnya itu di atas meja belajarnya, setelah ia melihat siapa yang menelponnya. Ternyata ia tidak mengenal nomer tersebut, ia pun tidak ingin mengangkatnya Alvina pun mengabaikan panggilan itu.
Sampai nomer tersebut terus menghubungi dia, Alvina juga sudah ganti nomer. Jadi ia hanya mempunyai nomer kedua orang tuanya, abangnya, dan juga Jonathan. Karena penasaran dan takutnya penting, jadi Alvina memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.
+628774328**** is calling.....
“Halo, ini siapa ya ?”
“Halo Alvina...”
Saat Alvina mendengarkan suarnya pun Alvina kaget, suara itu seperti suara Alvin. Apa benar itu suara Alvin.
“Halo Alvina, kok diem aja.”
“Iya, ini siapa ya ?”
“Ini aku Alvin.”
Alvina pun kaget dapat dari mana Alvin nomernya, terus ditambah sejak kaapan Alvin ngomong aku kamu.
“Eh iya kak, ada apa ya ?”
“Sore nanti bisa ketemu gak ?”
“Jam berapa kak ?”
“Jam 4 ya, aku jemput kamu nanti.”
“Gak usah kak, langsung ketemu di taman kota aja ya.”
“Gapapa aku jemput aja ya.”
“Gak usah kak, tunggu aku di taman ya. See you.”
Alvina pun langsung memutuskan sambungan telponnya itu. Ia pun langusng ke kamar abangnya itu untuk mencarinya, ia sangat yakin sekali pasti abangnya itu yang kasih nomernya ke Alvin.
Setalah ia mencari di kamar tidak ada, ia pun segera turun kebawah untuk mencari abangnya itu. Dan ternyata benar abangnya itu ada di meja makan, sedang makan siang.
“Abang....” teriak Alvina dari tangga
Abangnya pun mengabaikan panggilan itu dan melanjutkan makannya itu.
“Abang, ya ampun budeg banget di panggilin.”
“Ada apa sih ?”
“Abang jawab jujur, abang kan yang kasih nomer vina ke Alvin ?”
“Hehehe, iya maaf ya. Abisnya dia minta mulu, gak tega kan abang dia kangen sama kamu Alvina.”
“Haduhhhh bang bang tukang bakso, kesel banget vina sama abang....”
“Abang tukang bakso gak tuh, mana ada tukang bakso seganteng ini.”
“Idih pede banget, yaudah bang nanti anterin Alvina ke taman kota ya.”
“Mau ngapain, jangan nayri masalah deh.”
“Alvin ngajak ketemuan, anterin aja ya bang. Mau ya abang ganteng...” ucap Alvina “tapi bohonh...” lanjut ucapnya sambil berbisik
“Giliran ada maunya aja, baik-baikin abangnya.”
“Hehehe, mau kan bang...”
“Iya deh iya...”
“Yeay, makasih abang. Bye abang muach...” ucap Alvina sambil kiss bye
Abangnya pun hanya menggelenkan kepalanya saja atas tingkah adiknya yang semakin gak jelas deh, untung aja adek kalau engga abangnya itu pun berniat untuk membuang Alvina hehehe....