Tidak terasa sudah dua minggu berlalu, hari ini Alvina senang sekali. Akhirnya ia bisa masuk kuliah juga, hari ini Alvina di anterin sama abangnya ke kampus. Sebelumnya kedua orang tua Alvina sudah mengurus semuanya untuk Alvina bisa melanjutkan kulihanya lagi.
__________
Sesampainya di kampusnya banyak sekali pasang mata yang memperhatikan dirinya itu, Alvina bingung sekali kenapa hampir semua mahasiswa memperhatikan dirinya dengan tatapan tajam sekali. Tetapi ia berusaha untuk mengabaikan semuanya itu, ia pun langsung masuk kedalam kelasnya. Karena beberapa menit lagi kelasnya itu akan masuk.
Pada saat ia sudah sampai kelas, Alvina langsung mengambil posisi duduk di tengah dan jaraknya tidak jauh dengan bangku dosen. Arana yang melihat kedatangan Alvina pun kaget dan terkejut sekali, ingin sekali Arana menyapa Alvina tetapi dia takut Alvina malah mengabaikan dirinya itu.
Tidak lama dosen pun datang ke kelas mereka dan hari ini mereka ada kuis mendadak. Ekspresi semua mahasiswa panik, sedangkan Alvina biasa aja. Padahal dirinya baru masuk kampus dia sangat bersyukur sekali selalu belajar hampir setiap hari, ketika ada kuis mendadak pun dirinya akan bisa mengerjakan dan mengikutinya. Semuanya langsung mempersiapkan untuk kuis hari ini.
__________
Setelah beberapa jam mereka mengikuti kuis, selesai sudah mereka mata kuliah pertamanya. Alvina sedang merapihkan tasnya dan ia ingin berniat untuk mengunjungi perpustakaan, ketika Alvina sedang merapihkan barangnya. Alvina tidak sengaja mendengar seorang mahasiswa yang bertanya pada Arana tentang acara tunangannya dengan Alvin.
“Ra, gue denger-denger lo besok mau tunangan ya sama Alvin ?” tanya mahasiswa tersebut
“Arana besok lo mau tunangan sama Alvin jadi ya ?” tanya salah satu mahasiswa yang stau kelas dengan nya
Arana pun hanya diam aja, ia merasa sangat tidak enak sekali dengan Alvina yang masih disana. Alvina yang mendengarnya pun, ia langsung pergi meninggalkan kelas tersebut tanpa memperdulikan apa yang ia dengar tadi.
“Maafin gue ra, gue juga gk mau kayak gini.” –ucap batin Arana
Tanpa menjawab apa yang ditanya oleh mahasiswa tersebut, Arana pun langsung meninggalkan orang tersebut.
“Yeee, gue nanya malah ditinggalin.” ucap mahasiswa tersebut dengan ekspresi bingungnya
*#*
Sore ini Alvina sudah selesai mata kuliahnya, ia berniat untuk pergi cafe dekat kampusnya. Ia merasa sudah lama sekali tidak kesana, Alvina kangen sekali suasan cafe itu. Akhirnya ia berjalan ke cafe tersebut. Pada saat dirinya sedang berjalan ke arah cafe tersebut, tiba-tiba Alvin pun berjalan disampingnya. Tetapi Alvina tidak memperdulikan itu, ia berusaha pura-pura tidak tau.
“Hai Alvina...” sapa Alvin
Alvina pun tak menjawab dan mengabaikan sapaan itu, ia pun lanjut jalan tanpa berhenti.
“Kamu kok gak jawab sapaan aku sih.”
Ia pun masih tidak merespon Alvin sama sekali. Dan kebetulan sekali Jonathan lewat, jadi Alvina meminta Jonathan untuk berangka bareng dirinya untuk ke cafe tersebut. Karena Jonathan juga nanti ada job manggung di cafe itu.
“Kak Jo...” teriak Alvina, dan Jonathan pun mendengarnyadan langsung menghampiri Alvina yang saat itu bersama Alvin tetapi ia tidak menganggap Alvin ada disana.
“Hai vina, kenapa Alvina ?”
“Kakak mau kemana ?”
“Mau ke cafe sih, nanti ada job manggung jam 4 an. Ya kan vin ?”
“Iya...” jawab Alvin
“Kak Jo, bareng aku yuk kesananya.” pinta Alvina
“Terus Alvin gimana vina ?”
“Mending kamu bareng aku yuk vina...” ucap Alvin
“Ayuk kak Jo kita let’s go...” ucap Alvina yang langsung menarik tangan Jonathan untuk pergi dari sana
Alvina pun langusng menarik dan memaksa Jonathan pergi dari sana, tanpa merespon apa pun yang Alvin ucapkan tadi pada Alvina. Sebenarnya Jonathan tidak enak sekali meninggalkan Alvin disana, tetapi mau gimana lagi dirinya dipaksa Alvina.