SECRET CAVE

Rudie Chakil
Chapter #9

SILVIE : Satu Hari Sebelum Mendengar Teriakan Seseorang

Sebagai pendatang baru dan perintis karir di dunia entertainment, kamu semakin yakin, jalan kesuksesan sudah terpampang mulus di depan mata. Kamu juga paham, 'mendalami peran' sebagai dirimu di masa sekarang adalah sesuatu yang wajib dan mutlak adanya.

Bukankah the real live adalah perihal tentang bagaimana kamu akting? Maksudnya, tidakkah kamu sering merasakan seolah-olah ada yang menontonmu sepanjang waktu meski kamu sedang sendirian? Jika, iya, maka berarti kamu seorang pemerhati tulen, atau bahkan seorang 'artis peran' dalam serial kehidupan sesungguhnya, dengan atau tanpa adanya orang lain, kamu benar melihat, pribadimu seperti tokoh protagonis dalam film. Karena itu jangan pernah lagi kamu meremehkan siapa pun. Hal tersebut bisa jadi boomerang bagimu.

Jelas, kamu memahami semua itu.

Semenjak melek tentang kehidupan, kamu merupakan orang yang bersikeras melakukan apa pun demi karir di dunia entertainment, kecuali terhadap hal-hal yang merusak diri dan kehormatanmu. Itu tidak akan pernah kamu lakukan. Namun bilamana mendapat kesempatan bertemu sosok yang bisa mendongkrak karirmu, apalagi orang besar yang berpengaruh, sudah pasti akan kamu kejar. Pada dasarnya kamu adalah orang yang percaya diri. Kamu banyak belajar, lalu mendapat peluang berikut hasilnya.

Sembari menikmati potongan Chitato yang bungkusnya dipegang sama Niken, benakmu teringat pada Om Andre —sosok yang dahulu memperkenalkanmu ke dunia yang kamu geluti sekarang.

Kamu merasa bersalah sebab tidak pernah menghubunginya lagi walau sekadar menyapa kabar. Padahal bukan tanpa alasan. Kamu melakukannya justru karena ingin menjaga nama baik beliau. Kamu tidak ingin beliau terlibat dalam konflik internal antara dirimu dengan Jericho, keponakannya. Sebelum kedatangan Veronika, seluruh tim kerjamu adalah anak buah Om Andre. Jericho adalah bagian dari mereka. Bos kecil mereka.

Pada awalnya Jericho adalah sosok pria baik dan menyenangkan. Pun merupakan seorang anak lelaki dari keluarga terhormat, dengan tingkat kekayaan yang mungkin setara dengan keluarga Niken. Dia lebih dahulu jatuh cinta kepadamu, serta menjadikan dirimu sebagai perempuan ter-istimewa.

Semua hanyalah topeng belaka!

Seiring waktu berjalan, kamu menemukan banyak sekali keganjilan pada karakternya. Oknum sakit jiwa yang bersemayam dalam tubuh pria manis bertutur kata santun lagi optimis. Seumur hidup, kamu baru benar-benar melihat, bahkan pernah berhubungan langsung dengan seorang psikopat sungguhan. Kamu yakin, semua orang yang melihat perawakannya tidak akan pernah menyangka hal tersebut. Pria putih berpostur kurus kalem yang terkadang memakai kacamata. Pria yang bersikap cukup tenang dalam satu kesempatan, tetapi bisa sangat beringas dalam kesempatan yang lain. Pria bangsat yang menjadikan uang dan harga diri orang lain hanya untuk sebuah kesenangan. Adalah pria yang sama.

Om Andre tidak tahu, konflik demi konflik dengan keponakannya hanya membuat hidupmu kepenuhan beban. Mulai dari konflik kecil seperti relationship yang semakin tidak sehat. Sampai konflik besar seperti kekerasan dalam hubungan berpacaran. Belum lagi perihal tentang masalah penyimpangan seksual.

Itulah kenapa kamu merasa lebih baik ketika sedang belajar di kampus, atau sedang sibuk bekerja sebagai influencer. Kamu bisa melupakan kejadian-kejadian yang masih hangat terpatri dalam ingatanmu.

"Tuhaaan!" Kamu terkejut dengan napas tersengal, memegang tangan kanan Niken dengan kedua tanganmu. Dia pun terheran dan bertanya.

"Kenapa lo? Habis nonton film thriller?"

"Enggak, hahaha. Gue cuma kaget aja," jawabmu, berupaya menetralkan suasana, kemudian berpura mengambil potongan snack yang dipegang olehnya.

Lihat selengkapnya