Mentari sudah membara dengan sinar teriknya.lewat tengah hari Irgi masih belum tampak kepulangannya.Suami Malika itu sudah dari pagi sudah meninggalkan rumah dengan janji hanya akan keluar sebentar saja.tapi sudah lewat tengah hari ini tak juga ada tanda2 kepulangannya.
Sambil cemberut Malika mulai menyibukkan diri membuka2 sosial medianya,mencoba menaikkan moodnya yg sedari tadi entah menguap kemana.terlalu lama menanti jawaban wasap Irgi membuatnya kesal,terlebih Irgi gak mengangkat telpon darinya.
Suara deru mobil di teras rumah mengalihkan perhatiannya dari aplikasi facebook.Sejenak dia tinggalkan acara berbalas komentar di aplikasi itu untuk pergi keluar rumah.Malika penasaran,siapa gerangan tamu siang2 gini.Tadi pagi suaminya mengendarai motornya,jadi kemungkinan kecil kalo itu suara mobil suaminya.toh,mobil suaminya masih parkir cantik di garasi.
"Ayah"ucap Malika memandang Irgi ragu karena dia keluar dari mobil yg bukan miliknya.
Di pintu kemudi keluar sesosok lain yg ikut turun.seorang pemuda yg tersenyum canggung kearahnya.Deg!wajah itu,wajah yg sudah bertahun2 telah dia hempaskan dari memorinya,juga kenangannya.
"Ini Hanif,bun.mulai besok yg akan ngajari bunda nyetir mobil" Irgi memperkenalkan sang pemuda yg masih menampakkan senyum canggungnya.Malika hanya menganggukkan kepala kepada sang pemuda.
"Ayah......." Seru gadis kecil, Elsa yg langsung menubruk ke arah ayahnya.
Kecanggungan tampak nyata diantara Malika dan Hanif setelah kepergian Irgi masuk ke ruangan dalam mengekori Elsa yg kekeh menggiring ayahnya untuk menunjukkan hasil gambarnya yg berupa coretan gak jelas.
Sudah sejak sejam yg lalu Hanif berpamitan pulang.ada yg aneh saat Malika menatap wajah itu.Sesosok yg telah lama terkubur dalam benaknya.Sosok itu,mengingatkannya tentang masa lalunya,cinta pertamanya yg telah lama terkubur yg bahkan telah meninggalkan dunia ini.
Kling.notifikasi wasapnya berbunyi.