Les mengemudi masih berlangsung sampai hari ini.Tapi tetep saja Malika merasa tegang saat berada di jalan,masih suka shok saat berpapasan dengan kendaraan lain,terutama bis umum yg jalannya super ugal ugalan.Dia selalu dibuat sport jantung saat ada bis yg mulai mendekat,entah dari arah belakang maupun yg berlawanan arah dengannya,apalagi saat bersebelahan,mendadak susah bernafas dia.Seperti saat ini,ketegangannya nampak nyata didepan Hanif,Cowok itu berinisiatif ikut memegangi stir yang juga dipegang Malika.Tampak sekali Hanif menjaga jarak agar tangannya gak bersentuhan dengan tangan Malika(lagi).
Sampai kini pun si Hanif nyatanya masih saja canggung berhadapan dengan Malika.Bahkan setelah perchatingan panjang sampai tengah malam itu,yang Malika pikir setidaknya bisa mengurangi rasa canggung Hanif terhadapnya,namun sepertinya gak ngefek sama dia,masih saja canggung.Hanya sekali itu sih mereka chating sampai tak tau waktu.Mereka seperti saling sepakat untuk tak saling berbalas chat lagi yg tidak terlalu penting.Kembali ke arah awal,hubungan profesional antara guru dan murit les saja.Mereka melakukan perjanjian itu dalam diamnya.Seakan saling paham satu sama lain meski dalam diam masing masing.
Malika padahal masih ingat saat Hanif mengatar dia dan Elsa pulang dari sekolah,tak tampak kecanggungan di dirinya kala itu.Apa mungkin karena ada Elsa,sepertinya begitu.Tapi gak mungkin kan kalo pas keadaan masih belajar gini bawa bawa Elsa,terlalu beresiko.Elsa pun sepertinya akan lebih memilih diam dirumah,apalagi hari ini pas hari Minggu saat Ayahnya libur kerja.seharian ini pasti gak akan mau lepas dari Ayahnya.Lagian kecanggungan Hanif gak terlalu mempengaruhi proses belajarnya,hanya sedikit membuat mereka berada di situasi kurang nyaman saja.
"Ini mbak"Hanif menyodorkan sebotol air mineral ke arah Malika yg shok berat.
"Makasih"jawab Malika sambil menerima air mineral itu dan langsung meminumnya.
Kali ini mereka menepikan mobilnya di indoapril lagi,sebuah waralaba yg menjalar seantero Nusantara.Sejenak Malika merasa dejavu dengan keadaan ini.Hanya,kali ini berbeda situasi.
Beberapa saat yang lalu mobil yg dikendarai Malika ngerem mendadak.Tepatnya,saat tiba tiba sebuah bis umum menyalip dari arah belakang yg posisinya mepet sekali.Saat itu juga Malika mengerem mobilnya secara mendadak.untungnya gak ada mobil yg melintas dari arah belakang mobilnya setelah bis ugal ugalan itu.Bisa bisa besoknya dia masuk halaman depan koran karena kecelakaan beruntun di jalan raya.Saat itu juga,Hanif mengambil alih kemudi dan berakhirlah mereka di toko waralaba ini.