Love Secret

fatimatuz zahro
Chapter #6

#Melepas Bayanganmu

Pertama kali bertemu Malika saat Irgi mengajaknya berkunjung kerumah untuk bertemu istrinya yg kebetulan ingin belajar mengemudikan mobil.Seperti biasanya,gak ada yg istimewa saat bertemu klien selain membicarakan mengenai jam mengajar,kesediaan menjalani les,juga masalah biaya yg harus dikeluarkan.Saat bertemu dengannya kala itu,mungkin sedikit canggung karena memang belum pernah bertemu sebelumnya.Segalanya menjadi berubah saat kali pertama bersebelahan dengannya,itupun sesi belajar,dalam satu mobil saat les berlangsung.entah bagaimana rasa grogi luar biasa menghantam diri Hanif.Berkali kali dia telah memperingatkan dirinya sendiri untuk tetap tenang dan bersikap biasa,sama kaya pas dia melakukan sesi les mengemudi dengan klien klien lainnya.Nyatanya,dia mati matian menyembunyikan kegugupannya didepan Malika.

Kali ini sungguh diluar dugaan.wanita ini memang secara lahiriyah memang cantik tapi sudah bersuami.Puluhan kali benaknya selalu menggumamkan kata itu.Hati dan pikirannya sudah fix untuk stay cool tapi tubuhnya menghianatinya.Kadang dia sampai mengumpat pada dirinya sendiri.

Tak ada percakapan yg berarti setiap kali mereka bersama,dalam tanda kutip belajar mengendarai mobil dan Hanif sebagai guru pembimbingnya,tak ada interaksi yg berlebihan.Bahkan Hanif sangat berhati hati agar tidak terjadi kontak fisik dengan Malika,yang tak disengaja aja dilarang keras apalagi yg disengaja.Big NO.

Mengingat kejadian waktu itu pas Hanif keceplosan mengatakan Malika yg terlalu cantik menjadi sebab ke grogiannya semakin membuatnya ngedrop saking malunya,malu pada dirinya sendiri tentu saja.Kadang kala saat melihat setatus wasap Malika yg selalu onlen membuat tangannya mengetikkan kata kata yg akhirnya di delete,ketik lagi,delete lagi.Kegilaan yg membuatnya hampir gila.Tapi dia sadar sesadar sadarnya,dia harus mematikan bayangan Malika di hidupnya.Beberapa hari lagi jatah les mengemudi akan segera berakhir.Sesuai kontrak,masih tersisa tiga kali pertemuan.Semoga setelah ini semua berjalan normal kembali seperti sedia kala sebelum bertemu Malika,namun ada sedikit rasa kecewa yg hinggap saat mengingat,tak lama lagi gak ada alasan baginya untuk bertemu Malika.

"Maaf mbak,mbak baik baik saja?"Hanif sedikit kawatir melihat Malika yg mulai berkeringat dingin di sebelahnya.yups,kali ini mereka sedang menjalankan sesi les mengemudi yg segera berakhir masa kontraknya itu.

"Iya"Malika menjawab dengan sedikit lemah,raut mukanya menunjukkan hal yg berbeda dengan bibirnya.Tangannya yg memegangi stir mobilpun terlihat sedikit gemetar.

"Berhenti mbak" Hanif menginterupsi agar Malika menghentikan laju mobilnya.

Mobil yg jalannya perlahan itu mulai menepi di tepian jalan.Malika memang selalu mengemudikan mobilnya dengan perlahan bukan disebabkan karena bodinya yg kurang fit yg menyebabkan dia melajukan kendaraannya seperti kura kura,tapi memang dia masih terlalu takut berhadapan dengan kendaran beroda lainnya di jalan raya.

Hanif segera keluar dari mobil.Dia mulai membuka pintu kemudi dan menuntun Malika untuk berpindah tempat.wanita itu sedikit terhuyung,suhu tubuhnya lumayan tinggi.Begitu Malika berpindah ke kursi penumpang,Hanif memasangkan sabuk pengaman pada Malika.

"Maaf ya mbak"ucap Hanif hati hati sekali sama seperti saat dia memasangkan sabuk pengaman di tubuh Malika,penuh dengan ke hati hatian.

Hanif mengambil alih kemudi,baru beberapa menit mengendarai mobilnya,dia menepikan kendaraannya dan meninggalkan Malika sendirian didalam mobil.

Lihat selengkapnya