Kontrak mengajar mengemudi segera berakhir.Tepatnya setelah pertemuan terakhir ini.Sejauh ini,Malika sudah mampu memainkan gas,rem,kopling dan persneling dengan cukup baik,hanya mental berkendaranya yg sepertinya masih perlu dibangun.Dia juga sudah menguasai trik memarkir mobil dengan,yah....cukup baiklah.Hanya butuh sedikit waktu lebih banyak dari orang lain saat memarkir mobil.Harap di maklumi,ini debut pertamanya menguasai kendaraan beroda empat.
"Ini mbak,minumnya" Hanif menyodorkan sebotol air mineral saat mereka rehat dari kegiatan ajar mengajar.Malika menerimanya sembari mengucapkan terima kasih.
Sejak kejadian itu,Hanif mengira Malika akan merasa canggung kepadanya,tapi nampaknya dia terlihat santai seperti biasanya.Hanif mulai mampu bersikap santai juga dan rasa canggungnya menguap entah kemana.Sayangnya,dia mampu menguasai dirinya saat detik terakhir.Saat sepertinya mereka tak dapat bertemu lagi.
"Makasih ya,atas kerja samanya yg sangat baik dalam mengajari saya berkendara" ucap Malika sekaligus sebagai salam perpisahan.
"Iya mbak sama sama"
Sepertinya memang sampai disini saja.kontrak sudah selesai dan waktunya hidup normal lagi. Berhenti berharap tentang Malika,ingat Nif,dia bukan seorang lajang seperti kamu.dan lagi,umurnya sedikit lebih dewasa darimu.lebih baik memakai kata dewasa untuk mendeskripsikan Malika,sebab kata tua sepertinya tidak cocok dengannya.Usianya memang beberapa tahun di atas Hanif,tapi keremajaan kulitnya masih terjaga,belum lagi bentukan tubuhnya yg imut.Imut ya bukan mini,membuatnya tampak jauh lebih muda dari usia sebenarnya yg telah mendekati sepertiga abad.
"Makasih ya"ucap Malika saat dia telah berdiri di pelataran rumahnya.Hanif membunyikan klaksonnya dua kali sebagai balasan ucapan Malika,setelah itu mobilnya berputar arah.fix hari ini sudah selesai sampai sini.
"Hai Mal......."Naya melambai lambaikan tangannya heboh dari dalam rumah Malika.
Malika mengernyitkan keningnya,berfikir sejak kapan,dan apa yg sedang di lakukan temennya itu di rumahnya.Sejenak tadi dia berfikir kalo Irgi sudah pulang dari luar kota,begitu melihat pagar rumah terbuka.ternyata cecungguk satu itu yg muncul.
Malika sengaja menghela nafas panjang di depan Naya.
"Kenapa ekspresimu gitu amat sih.Makasih dong aku udah jagain anak sama rumah kamu"ujar Naya berbangga diri
"Makasih"ujar Malika sekenanya
"Gak tulus banget"Naya berujar sambil menyedekapkan kedua tangannya.
"Iya,makasih Naya....."ulang Malika dengan raut muka yg di buat seriang dan senyuman selebar mungkin.Meski ekspresinya dibuat buat,Tapi mampu membuat Naya cekikian menimpali kelakuan temannya itu
"Tadi aku lewat sekitaran sini.ya udah niat mampir saja.eh, pagarnya kuncian.aku clingak clinguk kaya maling gitu"Naya memulai penjelasannya
"Mirip sih"