Love Secret

fatimatuz zahro
Chapter #14

#Pengakuan Dosa

Di panas terik yang pas banget cuacanya buat tidur siang menurut Naya,dia di kagetkan oleh teriakan Adam setelah bunyi deru mobil terdengar dari pelataran rumahnya.

"Mama.......Elsa Ma...."teriak Adam begitu mengganggu pendengaran Naya yang mulai terlelap di alam mimpi.Kipas angin berputar putar menemaninya mengusir hawa sumuk di sekitarnya,hampir saja kesyahduan menentramkan jiwanya dengan sekonyong konyongnya si anak merusak suasana damai Mamanya.

Setengah sadar Naya mulai beranjak dari ruang tv menuju teras rumah,dia agak memicing memerhatikan sang tamu.

"Malika?"ucapnya sedikit tidak percaya akan kehadiran Malika,bertamu di siang yang terik gini?dan tumbenan sekali dia bertandang ke rumahnya.

"Astagah Nay.....Cuci muka sana"seru Malika begitu melihat muka kucel plus muka bantal temennya.

"Lagian mau main gak bilang bilang"ucapnya masih dalam keadaan terkantuk dan ngelonyor gitu aja ke dalam rumah untuk mencuci muka sampai lupa mempersilahkan tamunya masuk.Malika cuma menggelengkan kepalanya melihat tingkah Naya,kelihatan tuh orang emang lagi ngantuk berat.

"Ganti baju gih"perintah Malika begitu Naya selesai membasuh muka dan menemukan kesadarannya.Di tanya begitu Naya malah bengong.

"Mau aku ajak jalan nih,masak kamu pake daster kucel gitu.Aku traktir deh"terang Malika.

"Kenapa gak sekalian sih tadi bilangnya.Ya udah tunggu"setengah memberengut Naya balik badan dan mengganti daster kucelnya dengan baju yang lebih layak untuk jalan sama Malika.

Naya sengaja memilih duduk di bangku belakang ketimban duduk di samping Malika yang lagi mengemudikan mobilnya.Ingin merasakan sensasinya jadi juragan yang di supirin sama supir cantik menjadi alasannya,Malika hanya mampu memutar bola matanya dan menghela nafas panjang di anggap supir oleh si Naya,sedangkan Naya malah tertawa cekikikan seraya menikmati perannya sebagai sang majikan.

"Hati hati kalo nyupir"tegur Naya seolah dia beneran sebagai sang majikan.

"Iya,Nyonya....."balas Malika mengikuti permainan sang teman.

***

Naya memperhatikan Malika yang sedari tadi tampak galau dan berulang kali menghela nafas panjang,sepertinya temennya itu memang lagi banyak pikiran dan butuh seseorang untuk menjadi kuping untuk mendengar segala keresahan hatinya.Saat banyak hal yang membuat sesak di hati yang dibutuhkan hanyalah telinga untuk mendengarkan dan jangan sekali kali memberikan saran kalau tidak di minta apalagi kritikan,No!itu malah membuat beban orang semakin berat,cukup dengarkan apa yang ingin dia bagi,beri saran kalo pas di minta.Karena saat orang lain berbagi cerita denganmu artinya dia sungguh mempercayaimu dan jangan rusak kepercayaan itu.

"Ngomong aja kali Mal"ucap Naya membuka pembicaraan.

"Sepertinya aku jatuh cinta sama Hanif"lirihnya.

"What!"seru Naya kaget gak nyangka dengan pengakuan Malika.

"Kamu gila?"Naya mengecilkan volume suaranya takut di dengar pelanggan kafe yang lain.

"Gak tau Nay.Aku gak pernah merasa jatuh cinta sejatuh jatuhnya sama orang seperti ini Nay"Akunya.

Malika mengusap wajahnya yang terlihat sangat berantakan itu,lebih kusut ketimbang muka Naya yang baru bangun tidur.

Lihat selengkapnya