Karina, Naya dan Tiyur sedang berkumpul di rumah Malika. Beberapa hari lagi Malika akan pindah ke luar kota mengikuti sang suami yang di pindah tugaskan ke pabrik pusat. Karina dan Tiyur paling heboh mendengar kepindahan Malika, kalo Naya sudah tau jauh hari sebelum rencana pindahan terealisasi tapi dia tetap berusaha terlihat kaget di depan teman yang lain. Kalo mereka sampai tahu Naya sudah lama tahu rencana kepindahan Malika,bisa bisa dua sahabatnya itu bakalan marah besar karena gak di beri tahu duluan. Jadi, pura pura kadang kadang memang di perlukan. Sebenarnya Malika enggan pindah, di tempatnya sekarang dia sudah mulai nyaman, Elsa juga sudah bersekolah di sini, dan lagi ada Hanif juga kan. Hati kecilnya masih tidak rela jika tinggal jauh dari Hanif. Saat dia pindah jauh ke luar kota akan sulit bagi mereka untuk bertemu. Hal itu jelas baik untuk dirinya, tapi di sisi lain terasa ada yang hilang di hidupnya.
Irgi tidak memaksa Malika pindah. Dia di beri kesempatan untuk memilih, tetap di sini tapi jarang ketemu Irgi karena jarak pabrik yang jauh di luar kota menyebabkan Irgi jarang pulang seperti hari hari sebelumnya atau ikut pindah agar mereka bisa berkumpul bersama dan Irgi gak harus capek capek bolak balik luar kota tiap minggu sekali.
Berat beban Malika untuk memilih di antara keduanya. Terlalu nyaman di tempat lama, kalo pindah di tempat baru lagi pasti butuh proses adaptasi lagi.
" Yakin mau pindah, Mal?",tanya Naya kala itu. Sepertinya dia tidak rela kalo sang Sahabat harus pindah. Sedih rasanya tapi Naya sama sekali tidak menampakkan kesedihannya.
" Teman teman sudah pada tau kamu mau pindah ?",pertanyaan itu terlontar jauh jauh hari sebelum rencana kepindahan Malika terkuak di antara teman lainnya.
" Entahlah, rasanya berat ", jawab Malika pada akhirnya.
" Apalagi harus jauh dari Hanif ", jawab Malika dengan nada lesu.
" Astaga Malika....! ", seru Naya kesel karena sang sahabat masih saja ingat nama itu.
" Aku kan berusaha jujur sama kamu, gak enak tau punya perasaan kayak gini ", keluh Malika.
" Enggak. Mendingan kamu pindah aja Mal, ikut suamimu sana ke luar kota. Dari pada di sini kamu jadi jablay ", ucap Naya sedikit kesal ke arah Malika. Setidaknya Malika akan kumpul sama bang Toyib, nama lain Irgi versi Naya. Dengan begitu gak ada kesempatan Hanif menyusup karena Malika ada pawangnya.
" Kok kamu ngusir sih ", ucap Malika sedih.