Secret Marriage

BulanBintang
Chapter #1

1. Bertemu Dengan Calon Kakak Ipar

Matanya tak berkedip melihat gaun yang kini sedang dipakai oleh sang kakak. Terlihat indah dari segala sisi, bahkan harganya sudah tentu sangat mahal. 

"Hei Laras jangan melamun kamu, iri ya lihat aku," ucap seorang wanita dengan memamerkan gaun pengantin.

"Aku tidak iri, untuk apa? Lagi pula aku pasti akan dapat Suami yang lebih hebat dari kamu," jawabnya dengan kesal

"Iya aku tahu, kamu anak pintar, cantik dan kamu bisa melakukan apapun. Tapi aku yakin kamu tidak akan bisa mendapatkan Suami sepertiku." 

"Siapa bilang kak, kalau aku bisa bagaimana? Dan jangan lupa kamu itu nikah muda kak, lagi pula kenapa kamu bahagia dengan perjodohannya ini?" cetus Laras saat melihat wajah bahagia kakaknya. Sebab pernikahan ini dilakukan secara terpaksa tanpa rasa suka satu sama lain.

Demi berada pada sebuah kejayaan bisnis orang tuanya, mereka menjodohkan Fika dan anak dari rekan bisnis mereka. Bahkan Laras merasa heran mengapa Fika tidak sedih dengan pernikahan paksa ini, terlebih lagi sang kakak yang masih duduk di bangku sekolah, walau pun sebentar lagi akan lulus. Namun, tetap saja menikah dengan orang yang tidak dia cintai bukankah menyakitkan?

"Ini rencana Tuhan Laras, dan untuk apa aku bersedih. Kakak bahagia, siapa yang bilang juga Kakak tidak suka dengan pria itu," ucapnya menunduk dan tanpa sadar kedua pipinya merah merona.

"Jadi ... maksud Kakak?" 

"Iya, aku suka dengan pria itu. Sudah lama sekali, bahkan dia cinta pertamaku."

Laras membulatkan matanya, entah dia harus senang atau sedih. Senang melihat sang kakak akan menikah dengan cinta pertamanya atau mungkin sedih karena apa pria itu juga memiliki rasa yang sama dengan sang kakak?

"Bagaimana bisa dia menjadi cinta pertama kamu?" tanya Laras yang penasaran. Kakaknya yang pendiam, dan tidak mudah bergaul tetapi bisa menyukai seorang pria. 

"Itu rahasia Laras, akan aku ceritakan besok ketika pernikahanku selesai." jawabnya dengan tersenyum sambil menarik hidung sang adik. 

"Janji ya kak, aku tunggu ceritamu nanti!" 

"Iya adikku, sekarang coba kamu pakai ini!" ucap Fika dengan memberikan sebuah gaun pengantin yang memiliki ukiran sama seperti miliknya.

"Untuk apa? Yang ingin menikah itu kamu, kenapa aku harus ikut mencoba?" jawab Laras dengan kesal.

Dia memang menyukai gaun pengantin itu tapi hari ini bukanlah saatnya. Laras bahkan malas jika harus mencoba gaun yang diberikan oleh sang kakak, baginya sangat menyusahkan. Membuka pakaian, memakai gaun berat nan panjang. Jika boleh memilih nanti ketika dia akan menikah, Laras menginginkan gaun pernikahan yang simpel tetapi tampak anggun.

"Coba saja Laras, permintaan terakhirku sebelum menjadi istri orang lain. Padahal dulu keinginanku kalau pernikahan kita dilakukan secara bersama. Tetapi aku duluan, kamu coba ini cepat biar aku bahagia!"

Lihat selengkapnya