Secret Marriage

BulanBintang
Chapter #2

2. Duniaku Hancur Kak

Wajah yang menekuk sepanjang jalan membuat Laras masih saja kesal. Dendamnya kepada Marvel sejak kejadian itu selalu saja tertanam di hatinya. Dan yang paling membuatnya marah adalah kakaknya yang membela Marvel dari pada dirinya. Laras tidak bisa membayangkan jika nanti Marvel menjadi kakak iparnya. Sudah tentu hubungannya dengan sang kakak akan hancur.

"Marvel sialan," ucapnya mengepalkan kedua tangan. Setelah kejadian di butik tadi, Laras pergi pulang tidak bersama dengan mereka. Rasanya sangat malas jika berada dalam satu mobil dengan Marvel. Melihat wajahnya saja sudah membuat Laras ingin muntah. Bertemu di sekolah, menjadi kakak iparnya bukankah itu adalah kado terburuk bagi Laras? Ya, besok adalah hari ulang tahun Laras bersamaan dengan juga hari pernikahan sang kakak. Semua sudah siap, kakaknya yang datang hari ini untuk mengambil gaun yang telah selesai dibuat.

Berjalan sendiri dengan melangkahkan kakinya secara perlahan. Bukan karena tidak punya uang untuk naik taksi, Laras sengaja mengulur waktu untuk kembali pulang sebab dirinya yang masih marah dan kesal.

Sebenarnya jika bukan karena besok adalah hari pernikahan sang kakak, dia malam ini berencana akan menginap di rumah temannya. Namun besok hari istimewa, Laras tidak boleh melewatkannya.

Bersama dengan bulatnya bulan yang terus saja mengikuti setiap langkahnya. Tidak peduli dengan dirinya yang lelah, Laras tetap memilih untuk berjalan.

***

Wajah khawatir terlihat sangat jelas, Fika yang merasa bersalah terhadap adiknya karena pertengkaran kecil tadi. Dia bahkan menyalahkan dirinya sendiri, bisa-bisanya dia memarahi Laras hanya karena Marvel seseorang yang akan masuk dalam hidupnya. Sedangkan dengan Laras mereka telah hidup bersama dalam waktu yang lama. Ingatan itu seakan lenyap begitu saja dalam pikirannya.

"Sudah Fika tidak usah khawatir seperti itu, Laras bukan wanita yang bodoh. Dia pintar, aku yakin tidak terjadi apa-apa dengan dirinya." ucap Marvel yang mencoba memberikan ketenangan kepada Fika. 

"Kamu tidak mengerti Marvel bagaimana sikap Laras, aku takut terjadi sesuatu dengannya. Siapa yang akan menolongnya nanti? Dan bagaimana jika besok dia tidak pulang?" Berucap tanpa henti membuat Marvel yang sedang menyetir tampak muak. 

Dia kesal melihat Fika yang mengkhawatirkan Laras secara berlebihan seperti itu. "Kamu tidak tahu bagaimana adikmu yang sebenarnya." celetuk Marvel sambil terkekeh kecil. Ya, benar Laras sangat pandai menyembunyikan jati dirinya.

"Maksud kamu apa? Aku kakaknya tentu saja, aku paling tahu bagaimana Laras" jawab Fika dengan wajah yang merah kesal.

Marvel tidak menjawab, dia mengambil sesuatu yang berada tepat di depan matanya. 

"Apa ini?" tanya Fika.

"Buka saja, tadi kamu mengatakan kalau kamu paling tahu bagaimana Laras." 

Lihat selengkapnya