Netra cokelatnya menatap lurus ke depan—ke dinding abu-abu kamar itu. Tatapan kosong itu menggambarkan rasa sakit yang teramat, bukan di tubuh tepatnya di dada sebelah kanan. Patah hati! Itulah kata yang mampu mengekspresikan dirinya. Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat untuk menyimpan rasa, memendamnya dalam diam, hingga kehilangan sebagai balasan.
Edgar mengusap wajahnya gusar, merelakan bukan keputusan yang akan diambilnya. Lantas? Haruskah ia mengakui perasaannya sekarang? Atau, memilih pergi? Bukan, Edgar bukan pengecut yang menyerah sebelum berperang.
Lama berperang dengan pikirannya yang kacau, Edgar memilih berdiri menuju toilet—untuk membersihkan tubuhnya. Badannya sudah terlalu lengket, dan bau alkohol. Namun, baru tiga langkah, tiba-tiba ...
"Edgar, kamu semalam ke mana aja, sih? Dasar, bodoh! Menyusahkan saja!" maki seorang gadis cantik bersamaan dengan terbukanya pintu kamar itu.
Edgar hanya mengangkat sebelah alisnya setelah mendengar omelan gadis itu.
Astaga gadis ini. Kemarin membuatku hampir gila, dan sekarang berniat merusak telingaku. Edgar hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Nayra yang tidak mendengar jawaban apa pun dari bibir seksi itu, mulai mendekati pemiliknya.
"Apa sekarang kamu tuli dan juga bisu?" Ia mendekati pria yang sudah mengganggu pikirannya sejak semalam itu.
"Astaga, bau apa ini? Kau minum?" Hidungnya mengendus-endus aroma tubuh Edgar.
Edgar hanya diam mematung. Bagaimana ia harus menjelaskan semua ini. Ia tahu kalau Nayra sangat membenci peminum.
"Kenapa kau diam, hah? Jawab aku!" bentaknya.
"Aku bisa jelaskan, Nay. Sebenarnya—"
"Sudahlah, cepat mandi. Aku tak ingin berdebat denganmu, karena suasana hatiku sedang bahagia hari ini." Didorongnya tubuh kekar itu ke dalam toilet.
Edgar hanya menurut, ia tidak pernah mendebat perkataan Nayra. Dengan seulas senyum kakinya memasuki toilet. Ia bahagia, setidaknya Nayra masih memperdulikan dirinya.
"Setelahnya cepat turun, aku sudah memasak untukmu." teriakan itu seperti mantra yang membuat senyum itu tercetak jelas di bibir seksi milik Edgar.