Alarmku berbunyi. Aku tersentak. Tubuhku mulai menegang, aku merasa terlalu singkat untuk tidur. Rasa malas merasukiku saat ini. Ingin rasanya aku tidur untuk waktu yang sangat lama. Semakin kumencoba menutup mata, semakin aku tersadar dari tidurku. Dengan perlahan aku meraih ponsel yang ada diatas meja sudut dekat tempat tidurku. Lalu aku menatap layar ponsel sesaat.
Tidak ada satu pun pemberitahuan pesan masuk saat ini. Kemudian aku mulai mencari nomor Kevin dan mengirimkan pesan kepadanya.
"Vin, hari ini aku tidak bisa datang ke cafe. Tolong urus semua keperluan cafe ya. Thankyou."
Aku meletakkan ponsel di atas tempat tidur, dengan rasa berat aku pun menurunkan kaki dari tempat tidur. Dan melangkah menuju kamar mandi.
Aku menyalakan keran wastafel dan membasuh wajah dengan kedua telapak tangan, sesekali aku menatap wajahku di cermin. Aku menarik nafas panjang. Lalu meninggalkan kamar mandi.
Aku terdiam beberapa menit dalam keheningan. Hingga akhirnya aku mulai merasakan bosan. Aku pun memutuskan untuk bergegas menuju suatu tempat.
Setelah melakukan perjalanan selama sepuluh menit, akhirnya aku sampai di tempat tujuan. Aku memasuki ruangan itu, banyak jenis buku yang dapat kutemui ditempat ini. Perpustakaan ini adalah teman yang paling mengerti keadaanku, disaat seperti ini aku selalu mengunjungi tempat ini. Bahkan mungkin tempat ini adalah tempat ternyaman bagiku.
Sudah banyak buku yang kubaca hari ini, hampir lima jam aku berada di sini, namun aku masih belum mau beranjak dari tempat dudukku. Hingga akhirnya aku mendengar suara perempuan yang memanggil namaku.
"Mike," ujarnya dengan nada lirih.
Aku menoleh ke arah suara itu dan ternyata suara itu adalah suara Min-ah. Ia berjalan menghampiriku dan bertanya "Kamu suka ke sini juga ya?"
"Iya," jawabku singkat sembari melemparkan senyum kepadanya. Lalu aku kembali berkata "Kamu juga ya?"
"Tidak terlalu, kebetulan hari ini aku hanya ingin mencari buku untuk referensi syuting saja," jawabnya.
"Oh begitu, apakah kamu sudah mendapatkan bukunya??" tanyaku lagi.
"Hmmm sudah, hanya saja masih kurang satu atau dua buku lagi," jawabnya sembari memperlihatkan buku yang dibawanya. Lalu ia memperhatikan lingkungan sekitarku, kemudian duduk di sebelahku dan bertanya "Kamu kenapa baca buku di sudut sendirian seperti ini?"
"Hmm aku sudah biasa seperti ini, menurutku lebih fokus kalau sendirian," jawabku sambil meneruskan membaca buku yang kupegang.
"Berarti aku menganggumu ya disini?" tanyanya sambil menopang dagu dan menatapku dari samping.
Aku menoleh ke arahnya dan berkata "Ti....ti.... Ti.... Tidak kok," ucapku sedikit terbata-bata